Bekasi (ANTARA News) - Sedikitnya 300 calon Tenaga Kerja Wanita (TKW), Senin sore, melarikan diri dari tempat penampungan mereka PT Panca Mega Bintang yang berlokasi di wilayah Kelurahan Mustikajaya, Bantargebang, Bekasi karena tidak diberangkatkan bekerja ke luar negeri. Pantauan di lapangan, Selasa, menyebutkan, pada umumnya ratusan TKW mengaku kesal setelah dijanjikan akan diberangkatkan menjadi pembantu rumah tangga di sejumlah negara di Asia tidak terealisasi. Akibatnya, mereka bosan dan kesal karena tidak ada kejelasan kapan diberangkatkan bekerja ke Malaysia, Singapura dan China kemudian memilih kabur dari tempat penampungannya dan melapor minta perlindungan ke Polres Metropolitan Bekasi. Salah seorang calon TKW, Anis (17), asal Brebes, Jawa Tengah ketika ditemui di Polres Metropolitan Bekasi mengatakan, bosan menunggu di penampungan, apalagi waktu keberangkatan untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Malaysia tidak terwujud, maka lebih baik kabur. "Teman-teman di sini kesal karena majikan hanya mengumbar janji akan memberangkatkan untuk ke luar negeri, padahal di tempat penampungan ini ada yang sudah lima bulan, tapi nggak diberangkatkan," kata Anis. Meskipun, di tempat penampungan ini calon TKW yang seluruhnya berjumlah sekitar 1.200 orang tidak dikenai biaya apa pun termasuk makan, namun karena tidak ada kejelasan kapan diberangkatkan ke luar negeri sehingga melarikan diri dari penampungan. Anis, menambahkan, di tempat penampungan memang tidak dipungut biaya apa pun tetapi jika sudah bekerja sebagai pembantu rumah tangga di luar negeri, maka gaji mereka akan dipotong selama delapan bulan dan besarnya ditentukan pemilik perusahaan penyalur tenaga kerja tersebut. "Saya belum tahu berapa besarnya potongan gaji oleh pemilik perusahaan ini kalau sudah bekerja di luar negeri untuk mengganti seluruh biaya saat di penampungan," ujar Anis. Di tempat terpisah, Kasat Reskrim Polres Metropolitan Bekasi, Kompol Suwondo mengatakan, Bahtiar, pemilik perusahaan penyalur tenaga kerja itu sudah dipanggil untuk dimintai keterangannya seputar kaburnya ratusan calon TKW. Pemilik perusahaan penyaluran tenaga kerja itu lanjut Kompol Suwondo mengatakan, bertanggung jawab atas semuanya tetapi menolak bila ratusan calon TKW itu tidak akan diberangkatkan ke tempat tujuan mereka, karena menunggu kabar dari pemesan tenaga kerja. Sebenarnya, pemilik PT Panca Mega Bintang tidak ada keinginan menunda keberangkatan mereka tetapi masalah waktu saja karena harus menunggu kabar dari pemesan di luar negeri, hanya saja ratusan calon TKW tidak sabar, kata Kompol Suwondo, mengutip Bahtiar. Namun, untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang tidak diinginkan bersama, maka pemilik perusahaan penyalur tenaga kerja itu menyerahkan masalah tersebut kepada para calon TKW. Mendapat tawaran tersebut, akhirnya ratusan calon TKW memilih untuk kembali ke kampung halaman mereka di Brebes, Jawa Timur dan Jawa Tengah menggunakan bus dengan biaya perusahaan itu.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006