Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia naik tipis pada awal perdagangan Selasa, dibantu oleh keuntungan saham sektor keuangan dan energi, bahkan ketika kasus virus corona Omicron yang melonjak memicu pembatasan lebih ketat di Eropa dan mengaburkan prospek pertumbuhan ekonomi global.
Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia terangkat 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 7.308,50 poin pada pukul 23.43 GMT, setelah ditutup lebih rendah 0,2 persen pada Senin (20/12).
Sementara penyebaran cepat Omicron di seluruh Eropa memaksa penguncian di Belanda dan dapat membawa tindakan yang lebih ketat di tempat lain, Australia mendorong untuk mengurangi pembatasan meskipun ada lonjakan infeksi, berharap vaksinasi akan membantu membuat orang keluar dari rumah sakit.
Saham-saham keuangan kelas berat menguat 0,4 persen, diuntungkan dari kenaikan yang disebut bank "Empat Besar". Commonwealth Bank of Australia, National Australia Bank, Australia and New Zealand Banking Group dan Westpac Banking Group naik antara 0,5 persen dan 0,9 persen.
Magellan Financial Group merosot 2,2 persen ke level terendah lebih dari enam tahun, menambah penurunan lebih dari 30 persen sehari sebelumnya setelah fund manager itu kehilangan klien utamanya.
Saham sektor energi terangkat 1,2 persen, rebound dari penurunan tajam pada Senin (20/12), bahkan ketika harga minyak jatuh karena kekhawatiran permintaan.
Perusahaan ekplorasi minyak dan gas Santos bertambah 1,0 persen, sementara penyulingan bahan bakar Viva Energy mencapai level tertinggi sejak 26 November setelah Jefferies menaikkan estimasi pendapatannya.
Saham-saham teknologi melemah 1,1 persen, mengikuti penutupan Nasdaq yang lebih lemah semalam. Raksasa platform sekarang, bayar nanti Afterpay tergelincir 3,7 persen ke level terendah sejak 6 Oktober 2020.
Indeks-ndeks utama di Wall Street turun lebih dari 1,0 persen semalam karena investor khawatir tentang varian Omicron yang berpotensi melemahkan rebound ekonomi dan kemunduran kritis terhadap RUU pengeluaran sosial Presiden AS Joe Biden.
Saham perusahaan konstruksi CIMIC Group rebound 2,0 persen, sehari setelah laporan mengatakan perusahaan belum membayar upah dan hak lainnya kepada lebih dari 100 karyawan. CIMIC mengatakan karyawan berada di bawah pengurusan perusahaan lain dan sedang bekerja untuk memastikan bahwa mereka diberi kompensasi.
Indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru turun 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 12.726,26 poin.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021