Madiun (ANTARA News) - Sebanyak sembilan orang tewas akibat kecelakaan lalu lintas yang melibatkan sebuah bus Sumber Kencono dengan truk di Jalan Raya Madiun-Surabaya, tepatnya di Dusun Petung, Desa Pajaran, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, Jatim, Minggu malam.
Sembilan korban tewas tersebut, satu orang merupakan kernet bus dan delapan lainnya merupakan sopir dan penumpang truk berbak terbuka. Jenazah korban langsung dievakuasi ke kamar jenazah RSUD Caruban, Kabupaten Madiun, untuk diidentifikasi. Sedangkan korban luka, dilarikan ke RSUD Nganjuk untuk perawatan medis.
Hingga berita disiarkan, lima dari sembilan korban tewas telah berhasil diidentifikasi oleh petugas kamar jenazah
RSUD Caruban, Kabupaten Madiun. Empat lainnya belum dapat diidentifikasi, karena kondisi jenazah yang mengenaskan.
Kelima korban tewas yang teridentifikasi adalah, kernet bus Sumber Kencono, Bambang warga Kertosono, Sudarsono warga Desa Munggut, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun yang merupakan sopir truk.
Kemudian, Sugianto (34) warga Desa Jarak, Kecamatan Ploso, Kediri, Sudjiono (44) warga Desa Jatisari, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, dan Sunaryo (34) warga Desa Tungge, Kecamatan Wates, Kediri.
Saksi yang merupakan warga desa di sekitar lokasi, Baeran (45), mengatakan, kecelakaan terjadi akibat bus Sumber Kencono bernomor polisi W-7666-UY yang dikemudikan oleh Mustari warga Mojokerto berusaha menghindari sepeda motor yang sedang melaju di depannya.
"Saat itu, bus melaju dari arah Madiun menuju Surabaya. Bus oleng ke kanan setelah berusaha menghindari sebuah sepeda motor yang tidak diketahui identitasnya. Setelah itu, bus berlanjut menabrak truk dari arah berlawanan," ujar dia, di lokasi.
Pengendara motor selamat, namun truk bernomor polisi AE-8804-BA yang pada bak terbukanya banyak mengangkut penumpang, mengalami kerusakan parah hingga seluruh penumpangnya dan sopirnya tewas. Para penumpang truk, rata-rata adalah buruh tani. Mereka dalam perjalanan pulang setelah mengangkut tebu.
Kapolres Madiun AKBP Nanang Juni Mawanto, membenarkan kejadian tragis tersebut. Hingga kini polisi masih mendalami kasus ini. (SAS/A040/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011