Jakarta (ANTARA News) - Jumlah haji asal Indonesia yang wafat di tanah suci sejak hari wukuf (Senin, 9 Dzulhijjah) hingga Selasa pagi (10 Dzulhijjah) sebanyak 11 orang, tujuh di antaranya wafat di Arafah, empat orang lagi wafat di Mekkah. Dengan demikian total yang meninggal sebanyak 120 orang. Menurut Kepala Bagian Humas Depag, Sofyanto, di Jakarta, Selasa, kalau dibandingkan tahun lalu pada posisi yang sama yakni hingga hari kedua puncak haji setelah wukuf jumlah yang wafat sebanyak 99 orang, tahun ini lebih banyak. Data dari Sistem Komputer Haji Terpadu (siskohat), menyebutkan jemaah haji yang wafat di Arafah pada puncak haji tersebut yakni, Ainah binti H Hanafiah (51) asal kloter BDJ 02, Abdullah Zaini bin Nadirun (59) SOC 42, Sofyan Darmaji bin Wiryo Atmojo (61) SUB 01, Muslihah binti Ahmad (60) SUB 79, Muhammad Yusuf Usman bin Usman (54) MES 25, Suhasni binti Shamad (52) BTH 05, dan Eti Kasidawati binti Kasim Wahab (52) asal JKS 22. Sedangkan yang wafat di Mekkah yakni, Sutrisno bin Kartodihardjo (69) asal SOC 81, Abdul kadir bin M yusuf (68) JKG 21, Aisyah binti Maqom (83) BTJ 09, serta Siti Halimah binti Taram (56) asal SUB 60. Saat ini jemaah haji mulai bergerak ke Mina untuk melakukan lontar jumroh setelah bermalam di Muzdalifah dan sehari sebelumnya telah melakukan wukuf di Arafah (21 km dari Mekkah). Pada waktu wukuf sejak Senin siang hingga sore, jemaah haji berdiam di perkemahan non permanen di Arafah, dengan melakukan berbagai ibadah, seperti Sholat, membaca Al Quran, berdzikir, serta mendengarkan khutbah. Selepas Magrib, dari Arafah mereka bergerak ke Muzdalifah, berdiam di hamparan padang pasir beratap langit hingga tengah malam atau hingga Selasa subuh, dan melanjutkan perjalanan ke Mina untuk melakukan lontar jumroh dan tinggal selama dua-tiga hari di perkemahan permanen.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006