Tokyo (ANTARA News) - Sejumlah 250 ton air sangat tercemar radioaktif bocor ke laut awal Mei dari reaktor Nomor 3 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Fukushima Daiichi, kata Tokyo Electric Power Co (TEPCO) Sabtu.

Air tersebut, yang bocor dari sebuah lubang di dekat asupan air laut reaktor, diperkirakan berisi sekitar 20 terabecquerel zat radioaktif, kata TEPCO, seperti dikutip oleh Kyodo News.

Kebocoran itu diperkirakan telah berlangsung selama 41 jam dari pukul 02:00 pada tanggal 10 Mei sampai pukul 19:00 sore pada hari berikutnya.

Perkiraan jumlah zat radioaktif dari pabrik, yang lumpuh oleh gempa bumi 11 Maret dan tsunami berikutnya, adalah sekitar 100 kali batas normal yang diizinkan tahunan untuk membuang di luar pabrik, kata TEPCO.

Namun, kebocoran hanya meningkatkan konsentrasi zat radioaktif di pelabuhan pembangkit listrik, dan tingkat di luar pelabuhan tidak berubah secara signifikan, kata TEPCO.

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yukio Edano pada pekan kedua bulan ini mengecam TEPCO dan mengatakan adalah hal menyedihkan terjadi kebocoran lain selain PLTN No.1 Fukushima.

Juru bicara tertinggi pemerintah Jepang itu mengatakan bahwa kebocoran yang sangat tinggi radioaktif yang diumumkan oleh TEPCO pada Rabu dan kemudian berhenti, tidak hanya mengancam lingkungan laut Jepang, tetapi juga berpotensi mengancam sejumlah negara lain.
(H-AK/C003)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011