Palembang (ANTARA News) - Sriwijaya Football Club (SFC) tetap akan berlaga pada babak 16 besar Asian Football Confederation (AFC) Cup melawan Chonburi FC di Thailand, Rabu (25/5), mengingat belum ada kejelasan mengenai sanksi FIFA terhadap PSSI yang gagal menyelesaikan kongres beberapa hari lalu.

Direktur Teknik dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri Hendri Zainuddin yang dihubungi dari Palembang Minggu mengatakan, diperkirakan FIFA akan memberikan keputusan tentang kemungkinan sanksi bagi PSSI pada sidang 31 Mei nanti.

"Pertandingan Sriwijaya FC melawan Chonburi FC di Thailand akan digelar pada 25 Mei, sedangkan kepastian sanksi FIFA kemungkinan baru didapat setelah tanggal 31 Mei. Jadi, kami memilih tetap bertanding melawan Chonburi FC," kata Hendri pula.

Dia menegaskan, Sriwijaya FC sebagai wakil Indonesia pada ajang itu bersama Persipura Jayapura, memilih tetap melakoni pertandingan itu karena sudah terlanjur berjuang sejak awal.

Menurut dia, SFC telah menggelontorkan dana Rp3,5 miliar untuk mengikuti ajang AFC Cup itu, dan telah bersusah payah untuk lolos ke babak 16 besar.

"Kami tidak akan menghentikan perjuangan karena bukan hal yang mudah untuk bisa lolos ke babak 16 besar AFC Cup. Selagi FIFA belum memastikan akan mengeluarkan sanksi kepada PSSI, kami tetap akan menjalani pertandingan babak 16 besar," ujar dia lagi.

Namun, dia tak membantah, ancaman PSSI akan terkena sanksi FIFA sehingga imbasnya sangat menggangu penampilan SFC dan manajemennya.

"Meskipun belum pasti, tapi sanksi FIFA seakan sudah di depan mata. Jika benar-benar diberi sanksi tentu SFC akan sangat dirugikan karena tidak sedikit dana yang sudah dikeluarkan," ujar dia.

Dia pun tak menampik, kondisi itu juga mempengaruhi para punggawa "Laskar Wong Kito" yang akan melakoni laga hidup dan mati pada pertandingan babak 16 besar itu.

"Rasa khawatir bakal terkena sanksi FIFA sedang menyelimuti para pemain kami. Tapi, kami hanya bisa berharap hal ini tidak menggangu mental pemain. Yang kami khawatirkan, para pemain kehilangan semangat untuk memenangkan pertandingan babak 16 besar karena berpikir jika pun menang tidak bisa main lagi di babak 8 besar," ujar Hendri lagi.

PSSI terancam sanksi FIFA menyusul kegagalan pelaksanaan Kongres PSSI untuk memiliki ketua dan wakil ketua serta jajaran eksekutif organisasi sepak bola nasional itu, Jumat (20/5).

Kongres yang dihadiri oleh perwakilan FIFA itu, berlangsung ricuh dan terpaksa dihentikan tanpa menghasilkan suatu keputusan apa pun.

"Sebagai manajemen klub, kami telah berbicara pada kongres kemarin agar para peserta memikirkan kepentingan bangsa, terutama klub-klub yang sedang berjuang mewakili negara di tingkat Asia. Tapi, sepertinya masih banyak orang yang lebih memikirkan kepentingan mereka sendiri," demikian Hendri.

(KR-SUS/B014)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011