Pemotongan suku bunga mini itu sendiri tidak mungkin berdampak besar pada perekonomian.
Shanghai (ANTARA) - Saham-saham China berakhir lebih rendah pada perdagangan Senin, setelah penurunan suku bunga acuan pinjaman (Loan Prime Rate/LPR) China gagal mengangkat sentimen investor, dengan para analis mengatakan dampaknya terhadap ekonomi akan terbatas.
Indikator utama Bursa Efek Shanghai, Indeks Komposit Shanghai, turun tajam 1,07 persen atau 38,76 poin menjadi menetap di 3.593,60 poin. Sementara itu, Indeks Komponen Shenzhen di bursa kedua China yang lebih kecil ditutup 2,01 persen atau 298,37 poin lebih rendah menjadi 14.569,18 poin.
Baca juga: Saham Jepang ditutup anjlok tertekan penurunan suku bunga China
Omset gabungan saham yang dicakup oleh kedua indeks tersebut mencapai 1,158 triliun yuan (sekitar 181,1 miliar dolar AS), sedikit turun dari 1,159 triliun yuan pada hari perdagangan akhir pekan lalu.
China memangkas suku bunga pinjaman acuan pinjaman untuk pertama kalinya dalam 20 bulan, sesuai dengan ekspektasi pasar, dalam upaya menopang ekonomi yang melambat.
LPR satu tahun diturunkan sebesar 5 basis poin, sedangkan LPR lima tahun tetap tidak berubah. Analis mengatakan keputusan untuk mempertahankan suku bunga lima tahun tidak berubah menunjukkan Beijing memilih untuk tidak menggunakan sektor properti untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: Saham Jepang ditutup anjlok tertekan penurunan suku bunga China
"Pemotongan suku bunga mini itu sendiri tidak mungkin berdampak besar pada perekonomian," kata Zhiwei Zhang, kepala ekonom di Pinpoint Asset Management.
Beberapa analis memperkirakan Beijing dapat melakukan pelonggaran lebih lanjut untuk menahan perlambatan ekonomi.
Saham-saham yang terkait dengan pengobatan tradisional China dan real estat mencatat kinerja yang kuat, sementara saham-saham yang terkait dengan pembangkit listrik dan cloud games memimpin kerugian.
Indeks ChiNext yang melacak saham perusahaan-perusahaan sedang berkembang atau perusahaan rintisan (start-up) di papan perdagangan bergaya Nasdaq China, merosot 2,96 persen menjadi ditutup pada 3.332,61 poin.
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021