Garut (ANTARA News) - Anggota Komisi X DPR RI Dedi `Miing` Gumelar mengungkapkan berdasarkan data BPS, orang terdidik lulusan lembaga pendidikan merupakan penyumbang terbesar angka pengangguran di Indonesia mencapai 3.448.133 ribu orang.
"Artinya bahwa orang-orang terdidik, akan menjadi penyumbang terbesar dari pengangguran, tenaga kerja yang tidak terserap ini," kata Dedi saat menghadiri pembukaan sosialisasi dan bursa kerja di SMK Negeri 1, Garut, Jawa Barat, Sabtu.
Penyumbang angka pengangguran dari pendidikan dasar SD, MI kata Dedi sebanyak 1.522.465 orang, bahkan lulusan program diploma juga menyumbang angka tidak sedikit.
Angka pengangguran dari orang terdidik itu, kata Dedi salah satu penyebabnya lembaga pendidikan yang tidak profesional yakni hanya mencari keuntungan atau sebagai ajang bisnis penyelenggara pendidikan.
Banyaknya berdiri lembaga pendidikan ia menilai hanya sebagai mencari uang, kemudian melahirkan sarjana tedidik tapi tanpa kompetensi yang baik.
Lanjut dia orang yang mendaftar pada lembaga pendidikan tidak profesional itu kemudian lulusannya tidak ditanggung secara sosial, sehingga menambah angka pengangguran.
Menurut dia sebaiknya lembaga pendidikan berdiri dengan potensi yang ada, misalnya mendirikan SMK pertanian, pertambangan dan mineral, sesuai dengan potensi daerah yang ada.
"Ini pengawasan yang rendah dari kementerian pendidikan," kata Dedi yang hadir bersama Kepala BNP2TKI Moch Jumhur Hidayat didamping Bupati Garut, Aceng HM Fikri.
Pemerintah, kata Dedi harus menjaga angka pengangguran tidak semakin banyak dengan mengubah pendidikan bermutu tinggi tidak asal anak sekolah.
Salah satu langkah menekan angka pengangguran, menurut Dedi keberadaan SMK cukup baik dalam mengatasi masalah pengangguran, karena lulusan SMK sudah dibekali dengan keterampilan yang siap kerja.
"SMK merupakan sebuah pilihan yang baik, sekolah kejuruan ini salah satu yang bisa menjawab tantangan tentang pengangguran," katanya.(*)
(U.KR-FPM/Y003)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011