Surabaya (ANTARA News) - Tokoh reformasi yang juga mantan Ketua MPR RI, Prof Dr H Amien Rais MA, kembali menegaskan agar DPR mampu membongkar korupsi di sektor pertambangan yang nilainya mencapai ratusan triliun rupiah.
"Saya saat ini sedang memikirkan kalau terjadi skandal korupsi yang skalanya luar biasa di sektor pertambangan," ujar Amien Rais di Surabaya, Selasa, usai memberikan khutbah Idul Adha 1426 H di Gelora 10 Nopember Tambaksari Surabaya yang digelar Muhammadiyah Cabang Tambaksari.
Menurut Amien Rais, korupsi di sektor pertambangan lebih gawat dari kasus BLBI, apalagi kasus-kasus kecil yang ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"DPR harus bisa membongkar, jangan hanya mempersoalkan teleconference SBY dan persoalan-persoalan kecil lainnya, namun harus mampu membongkar persoalan besar. Ini bukan semata-mata oposisi kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono namun demi kebaikan pemerintahan ," ujar Amien.
Dalam pandangan Amien Rais, ada tiga hal yang menjadi persoalan korupsi di sektor pertambangan.
"Umumnya orang asing tidak mau membayar pajak dengan benar, bila dibedah Freeport dan Newmont, mereka `ugal-ugalan` (semaunya), tidak membayar pajak. Kemudian ada kahancuran ekologi yang luar biasa di Timika, sepanjang 200 kilometer tanahnya gersang dan tandus," katanya.
Di Timika terdapat sumber daya alam berupa emas, perak dan tembaga namun yang diterima bangsa Indonesia hanya sedikit.
"Sebabnya 85 persen kekayaan yang diambil dari Indonesia itu lari ke luar negeri dan Indonesia hanya diberi 15 persen saja," katanya.
Mantan Ketua Umum PAN ini mengatakan kalau dirinya pernah mengunjungi Freeport di Tembagapura, namun saat ini tidak satupun pejabat yang mengetahui nilai emas, perak dan tembaga ditempat tersebut karena memang tidak pernah ada laporan.
Turut hadir dalam kutbah di Tambaksari, anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr Fasich Apt dan anggota DPR RI dari Fraksi PAN, Ahmad Afandi yang lebih dikenal dengan Kaisar Victorio.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006