sistem terpusat di tingkat desa kurang mendapat responsKulon Progo (ANTARA) - Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menerapkan pola vaksinasi COVID-19 dari rumah ke rumah pada awal 2022 untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dan mencapai target 100 persen sasaran.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati di Kulon Progo, Senin, mengatakan berdasarkan evaluasi pelaksanaan vaksinasi COVID-19, sasaran vaksinasi COVID-19 dengan sistem terpusat di tingkat desa kurang mendapat respons masyarakat, misalnya, yang diundang 500 orang, yang datang berkisar 150 dan paling banyak 200 orang.
"Untuk itu, kami akan mengubah metode pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dari yang tadinya digelar sentra vaksinasi menjadi vaksinasi dari rumah ke rumah. Hal ini dalam rangka mencapai target sasaran vaksinasi 100 persen," kata Baning.
Menurut dia, vaksinasi COVID-19 dari rumah ke rumah akan menjadi langkah efektif untuk menjangkau warga yang kesulitan mengakses sentra vaksinasi COVID-19 di wilayahnya masing-masing. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kesulitan akses, dan atau ada di luar Kulon Progo.
Kesulitan akses yang dimaksud antara lain waktu vaksinasi yang cenderung digelar pagi hingga siang hari. Kedua, akses transportasi di mana tidak semua warga memiliki kendaraan bermotor. Ketiga, adanya penyandang disabilitas yang kesulitan mencapai titik sentra vaksinasi.
"Bagi warga yang berprofesi sebagai petani agak kesulitan ya untuk mengikuti kegiatan vaksinasi COVID-19 karena terbentur dengan waktu. Vaksinasi dari rumah ke rumah ini diharapkan mampu membantu warga yang mempunyai kendala," terang Baning.
Baca juga: Pemkab Kulon Progo mulai vaksinasi COVID-19 usia 6-11 tahun
Baca juga: Lima kecamatan di Kulon Progo nihil kasus positif COVID-19
Namun demikian, Baning mengatakan kelemahan dari vaksinasi COVID-19 dari rumah ke rumah, yakni cakupan sasaran vaksinasi tidak banyak seperti vaksinasi yang dilakukan secara tersentral. Berdasarkan proyeksi, sasaran vaksinasi dari rumah ke rumah hanya berkisar 20 sampai 30 sasaran per hari.
Untuk mengimbangi capaian target sasaran per hari, pihaknya tetap akan melakukan vaksinasi COVID-19 di tingkat kecamatan atau desa.
"Merujuk dari data yang dimiliki oleh gugus tugas penanganan COVID-19, persentase kelompok masyarakat yang belum menerima vaksin COVID-19 didominasi oleh lansia. Masih banyak daripada remaja atau produktif. Kemudian, ODGJ yang masuk dalam kelompok rentan," kata Baning.
Sementara itu, Bupati Kulon Progo Sutedjo mengakui sebelum masuknya sasaran vaksinasi anak usia 6-11 tahun sebanyak 35.457 sasaran, di Kulon Progo terjadi pelambatan vaksinasi COVID-19 dosis pertama atau masih kurang sekitar 13 persen dari total sasaran 342.720 sasaran. Tapi setelah ada penambahan sasaran vaksinasi, menjadi 378.177. Hal ini sebabkan Dinas Kesehatan kesulitan mencari sasaran vaksinasi.
"Petugas mencari sasaran umum dan lansia. Hal ini dikarenakan kondisi geografis di Kulon Progo yang 40 persennya merupakan perbukitan, sehingga petugas mendatangi sasaran vaksinasi dari rumah ke rumah. Itu membutuhkan waktu dan personel yang banyak, dan tidak bisa dikumpulkan dalam satu tempat dalam jumlah banyak," katanya.
Apapun capaian vaksinasi COVID-19 berdasarkan data Dinas Kesehatan Kulon Progo untuk dosis pertama baru mencapai 79,4 persen atau 300.107 dari total target 378.177 sasaran.
Baca juga: Kasus aktif COVID-19 di Kulon Progo tinggal 13 orang
Namun demikian, Baning mengatakan kelemahan dari vaksinasi COVID-19 dari rumah ke rumah, yakni cakupan sasaran vaksinasi tidak banyak seperti vaksinasi yang dilakukan secara tersentral. Berdasarkan proyeksi, sasaran vaksinasi dari rumah ke rumah hanya berkisar 20 sampai 30 sasaran per hari.
Untuk mengimbangi capaian target sasaran per hari, pihaknya tetap akan melakukan vaksinasi COVID-19 di tingkat kecamatan atau desa.
"Merujuk dari data yang dimiliki oleh gugus tugas penanganan COVID-19, persentase kelompok masyarakat yang belum menerima vaksin COVID-19 didominasi oleh lansia. Masih banyak daripada remaja atau produktif. Kemudian, ODGJ yang masuk dalam kelompok rentan," kata Baning.
Sementara itu, Bupati Kulon Progo Sutedjo mengakui sebelum masuknya sasaran vaksinasi anak usia 6-11 tahun sebanyak 35.457 sasaran, di Kulon Progo terjadi pelambatan vaksinasi COVID-19 dosis pertama atau masih kurang sekitar 13 persen dari total sasaran 342.720 sasaran. Tapi setelah ada penambahan sasaran vaksinasi, menjadi 378.177. Hal ini sebabkan Dinas Kesehatan kesulitan mencari sasaran vaksinasi.
"Petugas mencari sasaran umum dan lansia. Hal ini dikarenakan kondisi geografis di Kulon Progo yang 40 persennya merupakan perbukitan, sehingga petugas mendatangi sasaran vaksinasi dari rumah ke rumah. Itu membutuhkan waktu dan personel yang banyak, dan tidak bisa dikumpulkan dalam satu tempat dalam jumlah banyak," katanya.
Apapun capaian vaksinasi COVID-19 berdasarkan data Dinas Kesehatan Kulon Progo untuk dosis pertama baru mencapai 79,4 persen atau 300.107 dari total target 378.177 sasaran.
Baca juga: Kasus aktif COVID-19 di Kulon Progo tinggal 13 orang
Pewarta: Sutarmi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021