Jakarta (ANTARA) – Fitch Ratings Indonesia mempertahankan peringkat National Insurer Financial Strength (IFS) PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure) di 'A+(idn)' dengan Outlook Stabil.

“Peringkat IFS Nasional 'A' menunjukkan kapasitas yang kuat untuk memenuhi kewajiban kepada pemegang polis apabila dibandingkan terhadap semua kewajiban atau penerbit lain di negara atau serikat moneter yang sama, di semua industri dan jenis kewajiban,” demikian keterangan resmi Fitch Ratings, Kamis.

Peringkat tersebut mencerminkan kapitalisasi yang memuaskan, profil perusahaan yang 'moderat' dan kinerja underwriting yang fluktuatif, risiko investasi yang terbatas dan pengelolaan risiko bencana yang memadai di pasar Indonesia yang rawan bencana.

Kapitalisasi Tugure, diukur dengan rasio modal berbasis risiko (risk based capital/RBC), mencapai 213% pada akhir September 2021 atau berada di atas persyaratan minimum yakni 120% (akhir 2020: 226 persen).

Tugure pun tercatat telah mempertahankan RBC-nya di atas 200 persen selama tiga tahun terakhir. Padahal, nilai modal absolut perseroan lebih kecil dibandingkan dengan beberapa reasuransi domestik dan internasional di Asia Tenggara.

Fitch menempatkan profil Tugure sebagai 'Sedang' berdasarkan profil bisnis 'Sedang' dan tata kelola perusahaan 'Sedang/Menguntungkan' dibandingkan dengan reasuransi domestik lainnya.

“Tugure memiliki jaringan bisnis yang memadai, profil risiko bisnis yang setara dengan sektor reasuransi Indonesia dan diversifikasi usaha yang terbatas,” demikian rilis Fitch Ratings.

Sekitar 90 persen bisnis Tugu Re berasal dari segmen non-jiwa dan sebagian besar bisnisnya bersumber dari Indonesia. Rasio gabungan non-jiwa Tugu Re rata-rata sebesar 105,2% selama 2018-2020.

Rasio itu meningkat menjadi 107,5% pada akhir September 2021 (2020: 105,7%) di tengah klaim yang lebih tinggi dari lini bisnis onshore dan kesehatan karena dampak pandemi Covid-19.

Namun, perusahaan berupaya untuk meningkatkan praktik penjaminan emisi melalui portofolio bisnis yang selektif, persyaratan tambahan dan penetapan harga untuk meminimalkan rasio klaim.

Adapun, return on equity Tugure rata-rata sebesar 2% selama 2018-2020, didukung oleh pendapatan investasi.

“Fitch menganggap risiko investasi Tugure terbatas mengingat eksposur yang dapat dikelola terhadap aset berisiko. Selain itu, portofolio investasinya tetap likuid dengan kas, setara kas, dan sekuritas pendapatan tetap menyumbang sekitar 75 persen dari aset yang diinvestasikan pada akhir September 2021. Portofolio investasi yang tersisa terdiri dari berbagai instrumen, termasuk saham dan reksa dana.”

Presiden Direktur Tugu Re Adi Pramana menyambut baik pemeringkatan Fitch Ratings tersebut.

“Kami melihat bahwa pandemi ini sangat mempengaruhi performance para pelaku di dunia asuransi dan reasuransi, baik global maupun domestik. Sehingga kami bangga mampu mempertahankan pancapaian rating ini di tengah kondisi yang sulit akibat pandemi Covid-19,” ungkapnya, Jumat (17/12/2021).

Dia memperkirakan, pasar asuransi dan reasuransi pada 2022 masih akan sama dengan tahun ini yakni dihadapkan pada banyaknya ketidakpastian. Namun, dia mengatakan pihaknya tetap optimistis menghadapinya dengan sejumlah variasi kebijakan dan mengedepankan manajemen risiko untuk menghadapi tantangan dan ketidakpastian yang ada.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2021