Jakarta (ANTARA News) - Medical Emergency Rescue Committee (Mer-C) menyalurkan bantuan dari berbagai kalangan di Indonesia dengan membangun fasilitas kesehatan termasuk rumah sakit di Jalur Gaza.

Melihat kondisi fasilitas medis di Gaza City, demikian keterangan dari Mer-C yang diterima di Jakarta, Senin, Tim Mer-C berinisiatif untuk membantu pembangunan fasilitas medis dan hal itu telah dikoordinasikan dengan Pemerintah Palestina.

Tim Mer-C diwakili dr Sarbini pada Jumat (23/1) di Gaza City menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) mengenai rencana pembangunan rumah sakit permanen dengan Menteri Kesehatan dr Bashim Naim. Sedangkan dr Joserizal Jurnalis SpOT mewakili masyarakat Indonesia. Penandatanganan disaksikan ulama Palestina. Dalam kaitan ini, pemerintah Palestina menyediakan lahan untuk rumah sakit permanen itu.

Setelah kepulangan Tim Mer-C yang pertama ke Indonesia, minggu depan, Mer-C akan membicarakan kelanjutan program ini dengan Menkes Siti Fadillah Supari.

Mer-C akan membicarakan mengenai kemungkinan menggabungkan dana bantuan masyarakat Indonesia dengan pemerintah RI untuk pembiayaan pembangunan rumah sakit. Mer-C juga telah membentuk satu tim khusus untuk menangani rekonstruksi pembangunan rumah sakit.

Pembangunan rumah sakit permanen di Jalur Gaza yang dirancang Mer-C diperkirakan akan menelan biaya Rp20 miliar, di luar pembiayaan untuk peralatan medis. Mer-C menyadari mengenai pentingnya penggalangan dana untuk mewujudkan rumah sakit itu.

Tim Mer-C dengan menggunakan bantuan masyarakat Indonesia yang disalurkan melalui rekening Mer-C telah membeli tiga unit kendaraan jenis Toyota Hiace. Dua dari tiga unit kendaraan medis itu adalah ambulans seharga 34.500 dolar AS per unit.

Satu unit kendaraan lagi berkapasitas 16 penumpang seharga 30.500 dolar AS yang akan digunakan sebagai kendaraan operasional. Kendaraan jenis ini diperlukan bagi masyarakat Gaza City.

Dua kendaraan ambulans sudah masuk Gaza City pada Selasa (20/1). Relawan Mer-C Faried Thalib mengawal pengiriman kendaraan ini dari Kairo (Mesir) melalui Alexandria sampai perbatasan Raffah. Sedangkan satu kendaraan penumpang baru dikirim dua hari kemudian. Untuk bantuan obat-obatan tahap kedua berupa antibiotik injeksi akan dikirim lebih lanjut. (*)


Foto:
Tokoh Ulama Palestina Syeikh Ahmed Beseisa (kanan) memberi penjelasan saat menerima tiga anggota delagasi relawan Indonesia untuk membicarakan pembangunan rumah sakit baru di Kota Gaza Palestina, Sabtu (24/1) . Saat ini, satu-satunya rumah sakit yang berfungsi hanya satu yakni RS As-Shifa.
(Andi Jauhari)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009