"Perburuan liar ini, turut mengancam keberlangsungan hidup satwa yang dilindungi ini," kata Alfin Bawohan, asisten peneliti di Yayasan Adudu Nantu Internasional (YANI), organisasi yang bergiat di kawasan SM Nantu.
Dia mengatakan, hampir setiap hari ditemukan daging babi rusa diperjual belikan di sejumlah pasar tradisional di Minahasa.,
Padahal, satwa yang memilik taring khas yang tumbuh di hidung dikenal, sangat kecil tingkat reproduksinya.
Dalam setahun, Babi rusa betina hanya sekali saja melahirkan satu hingga dua anak babi rusa.
Alfin mengatakan, populasi Babi rusa di kawasan SM Nantu, seluas 31.215 hektare itu, diperkirakan hanya 500 ekor. Menurut dia jumlah itu bisa menyusut, atau lebih kecil karena masih maraknya perburuan.
Pada 1996 Babi rusa tercatat dalam kategori satwa langka dilindungi oleh organisasi dunia the Convention on the International Trade of Endangered Species of Wild Fauna and Flora (IUCN -CITES IUCN).
(KR-SHS/S019)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011