"Hari ini (21/5), tim mencoba `summit` (mendaki ke puncak), karena skenario pada Harkitnas atau 20 Mei terhalang hujan salju terus, sehingga tim kembali ke high camp 3.890 mdpl," kata anggota Tim Base Camp ASGEE Indonesia, Nur Khusnin, kepada ANTARA di Surabaya, Sabtu.
Rencananya, tiga mahasiswa pecinta alam (Wanala) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu mencapai Puncak Elbrus pada 20 Mei 2011, tapi skenario operasional ke Puncak Elbrus menjadi tanggal 21 Mei, karena kendala cuaca.
"Yang jelas, hari ini sudah dijadwalkan ke Puncak Elbrus," katanya.
Sebelumnya, koordinator tim ASGEE Rusia, Evandra melalui surat elektronik dari Rusia melaporkan adanya perubahan "plan" tim pendaki Unair Surabaya akibat status jalur selatan yang masih ditutup.
"Penyebab ditutupnya jalur pendakian itu belum diketahui secara pasti, tapi kemungkinan besar karena isu pembersihan teroris lokal seperti yang dilansir media massa setempat. Jadi, kami melakukan perubahan demi keamanan," katanya.
Menurut dia, jalur utara dikenal sebagai jalur yang cukup sulit karena pendaki harus berjalan dari titik "start" hingga puncak, sedangkan jalur selatan yang bisa dilalui dengan bantuan fasilitas di area taman nasional.
"Pendakian melalui jalur utara lebih menantang daripada mendaki lewat jalur selatan. Tantangan yang dihadapi oleh tim adalah cuaca yang tidak menentu dikarenakan hari-hari sebelumnya cuaca buruk melanda," katanya.
Tantangan lain, kata mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis tingkat akhir itu, adalah medan curam dan fasilitas yang sangat minim, termasuk akses komunikasi di jalur pendakian utara Elbrus.
Tiga mahasiswa Unair yang berangkat ke Rusia adalah Evandra (23), Yasak (22), dan Miftahul Agusta (21). Misi Elbrus ini merupakan misi ketiga dari "The Seven Summit" Wanala Unair.
Misi tahun 2013 dipersiapkan untuk mendaki puncak Aconcaqua (6459 mdpl) di Amerika Selatan, tahun 2016 ke Puncak McKinley (6.194 mdpl) di Amerika Utara, dan tahun 2019 ke puncak Vinson Massif (4.808 mdpl) di Antartika.
Target "pamungkas" Wanala Unair adalah menaklukkan gunung tertinggi dunia, Mount Everest (8.850 mdpl) di pegunungan Himalaya, India tahun 2022. (ANT/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011