Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD ingin organisasi masyarakat Perhimpunan Indonesia-Tionghoa (INTI) jadi garda terdepan menjaga kebhinekaan dan kerukunan antarkelompok masyarakat.

“Perhimpunan INTI harus mampu mendorong proses pembauran sosial untuk terwujudnya harmoni dalam kehidupan berbangsa," kata Deputi VI Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa Kemenko Polhukam Janedjri M. Gaffar saat membacakan sambutan Menko Polhukam pada Musyawarah Nasional V INTI di Jakarta, Minggu.

Mahfud, lewat sambutannya itu, menerangkan identitas kebangsaan Indonesia bukan hanya satu suku, ras, bahasa, dan agama tertentu, melainkan pada ide dan cita-cita hidup merdeka dan menghapuskan penjajahan.

“Kebhinekaan adalah realitas manusia, sekaligus realitas sejarah yang tidak dapat diingkari. Sejarah menunjukkan bahwa suatu bangsa akan mengalami perang tidak berkesudahan bahkan kehancuran ketika memaksakan penyeragaman dalam mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara," terang Menko Polhukam.

Kebhinekaan merupakan komitmen bersama bahwa Bangsa Indonesia terdiri dari ragam suku, ras, agama, dan bahasa. Oleh karena itu, kerukunan dan kepedulian perlu selalu dijaga dalam kehidupan sehari-hari agar tidak ada perpecahan antarkelompok masyarakat.

Kerukunan dan kepedulian itu dapat dilakukan jika antarkelompok saling berbaur, terang Mahfud.

Berbaur merupakan sikap dan tindakan saling mengenal, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan kelompok warga yang berbeda, terang dia.

Oleh karena itu, ia menerangkan tiap warga dan seluruh pihak perlu diberi ruang dan peran baik di lingkungan tempat tinggal, pemerintahan, politik, dan ekonomi sehingga tidak ada kelompok tertentu yang eksklusif atau menutup diri.

Terkait itu, Menko Polhukam yakin INTI dapat menjadi garda terdepan sebagai ormas yang inklusif atau terbuka terhadap berbagai kelompok yang berbeda.

"Saya yakin Perhimpunan INTI sebagai ormas mampu menjadi garda terdepan dalam meningkatkan kerukunan dan kepedulian demi kepentingan bersama sebagai bangsa Indonesia," ujar Mahfud MD.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021