Jakarta (ANTARA News) - Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar mengatakan pemerintah menjajaki perluasan pasar ekspor ke negara-negara di kawasan Eropa melalui Serbia, negara yang berada di persimpangan bagian tengah dan tenggara Eropa.
Saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Jumat, Mahendra menjelaskan Serbia sangat potensial menjadi pintu masuk untuk menjangkau lebih banyak pasar kawasan Eropa karena lokasinya yang strategis serta jalur distribusi darat dan air yang prima.
"Waktu melakukan perjalanan dinas, kami didampingi pengusaha dalam negeri yang bergerak di bidang kakao dan sawit, sudah melakukan pembicaraan dengan pihak terkait di sana supaya bisa langsung memasarkan dan menjadikan wilayah itu sebagai tempat pemidahkapalan untuk distribusi ke wilayah lain di Eropa," katanya.
Ia menjelaskan pula bahwa Serbia merupakan pasar potensial untuk produk minyak kelapa sawit dan kakao Indonesia.
Dan setelah pemerintah memperbaiki citra produk minyak kelapa sawit Indonesia, lanjut dia, negara itu bisa menjadi jalan baru untuk memperluas pasar minyak kelapa sawit Indonesia di kawasan Eropa.
"Ini membuat kita lebih percaya diri untuk memperluas pasar dan melakukan langkah terobosan untuk itu karena sekarang kita tidak hanya tergantung pada jalur pemasaran yang selama ini digunakan," katanya.
Ia menambahkan, selama ini jalur masuk ke Eropa melalui Eropa Timur ditempuh melalui Rotterdam (Belanda) dan Hamburg (Jerman). "Sekarang kami melihat banyak pintu masuk langsung baru yang bisa dicapai antara lain melalui wilayah yang ada di kawasan Balkan serta Eropa Timur dan Tenggara," katanya.
Negara-negara di kawasan Eropa merupakan mitra dagang potensial bagi Indonesia. Hal itu antara lain terlihat dari nilai perdagangan antara Indonesia dengan 27 negara anggota Uni Eropa yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Menurut data Kementerian Perdagangan, nilai total perdagangan Indonesia dengan 27 negara anggota Uni Eropa tahun 2010 sebesar 26,99 miliar dolar AS, naik 21,3 persen dari tahun sebelumnya.
Nilai ekspor Indonesia selama 2010 tercatat sebanyak 17,14 miliar dolar AS dan impornya 9,86 miliar dolar AS.
Neraca perdagangan Indonesia dengan Uni Eropa sejak tahun 2006 hingga 2010 tercatat selalu surplus.
Tahun 2010, surplus neraca perdagangan Indonesia dengan Uni Eropa sebesar 7,26 miliar dolar AS atau naik 48 persen dari tahun sebelumnya.
Sementara selama Januari 2011, surplus neraca perdagangan Indonesia dengan Uni Eropa sebesar 953,8 juta dolar AS.
Indonesia utamanya mengekspor minyak sawit dan produk turunannya, tembaga, karet, batubara, alas kaki, plastik, furnitur, dan kopra ke Uni Eropa sedang impor Indonesia dari Uni Eropa utamanya meliputi perlengkapan elektronik, pesawat, kendaraan bermotor, mesin-mesin, dan obat-obatan.
(M035/B012)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011