Saumlaki, Maluku (ANTARA) - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr PP. Magreti Saumlaki, dr. Fulfuly Nuniari membenarkan seorang bayi berusia empat bulan yang dirawat di rumah sakit Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku itu meninggal dunia dan diduga terinfeksi COVID-19.
"Kami melakukan rapid antigen dan pasien dinyatakan positif. Setelah itu ada rapid antibodi dan dinyatakan reaktif. Penanganannya di ruang pasien COVID-19 hanya sekitar tiga puluh menit, pasien dinyatakan meninggal dunia," kata dokter Fulfuly di Saumlaki, Ahad.
Ia mengatakan pasien bayi berinisial WM itu dinyatakan meninggal dunia pada Jumat, 17 Desember 2021. Kematian bayi ini menjadi pembicaraan masyarakat karena foto orang tuanya yang menggendong jenazah bayi tersebut dari rumah sakit, kini beredar luas (viral) di media sosial di Maluku.
Fulfuly menjelaskan bayi berinisial WM dari pasangan suami istri ini berasal dari desa Lermatang, kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku.
Baca juga: Kemarin gempa melanda Tanimbar, 26 juta anak akan divaksinasi COVID-19
Baca juga: Pangdam Pattimura tinjau vaksinasi COVID-19 di Kepulauan Tanimbar
Bayi itu dibawa orang tuanya ke RSUD pada hari Jumat, pukul 15:30 WIT dengan keluhan sesak napas, demam, dan diare. Setelah tim medis melakukan pemeriksaan awal, pasien didiagnosa pneumonia COVID-19.
Menurutnya, tim medis telah menjelaskan kepada keluarga korban bahwa proses pemakaman jenazah akan dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan pasien COVID-19 pada hari Sabtu setelah peti mayat dikerjakan.
Namun, proses pekerjaan peti mayat sempat terkendala karena terjadi pemadaman lampu listrik beberapa jam, sehingga keluarga bayi tak sabar, dan membawa jenazah keluar dari RSUD.
"Karena pemadaman lampu beberapa jam sehingga peti baru saja dibawa pada pukul 12 lewat. Karena mereka tidak sabar menanti, sehingga Bapaknya menggendong jenasah bayi itu keluar dan membawa pulang ke Lermatang. Meskipun ada pengawalan dari polisi dan sudah ada penjelasan kepada keluarga, namun jenazah bayi langsung dibawa oleh keluarganya keluar rumah sakit," ujarnya.
Dokter Fulfuly menyatakan hingga kini sudah dua pasien bayi yang meninggal dunia karena terkonfirmasi COVID-19 yang sempat dirawat di RSUD dr. PP Magretti Saumlaki. Sebelumnya, bayi berusia tujuh hari yang sempat dirawat di rumah sakit tersebut meninggal dunia karena terinfeksi COVID-19 pada 6 September 2021.
Kasus meninggalnya pasien bayi empat bulan yang terkonfirmasi COVID-19 ini sempat heboh di media sosial. Keluarga pasien yang kesal merekam video detik-detik jenazah digendong oleh ayahnya keluar dari RSUD, dan menyebarkan video tersebut di media sosial.
Fulfuly menambahkan, di hari yang sama, ada seorang pasien terkonfirmasi COVID-19 dengan inisial NT (27) yang berasal dari desa Sifnana, Kecamatan Tanimbar Selatan, meninggal dunia. Saat masuk RSUD, pasien mengeluh sesak napas dan hasil rapid antigen dinyatakan positif. Selain itu, rapid antibodi pasien juga reaktif.
"Cara memutus mata rantai penyebaran COVID-19 adalah hanya melalui vaksinasi, karena semua pasien yang kami terima dan dirawat di rumah sakit ini seperti suspek maupun hingga terkonfirmasi positif COVID-19 itu rata-rata belum divaksinasi," katanya.
Untuk itu, dia mengimbau kepada masyarakat untuk wajib divaksinasi, sehingga upaya pemerintah dalam rangka memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Kabupaten Kepulauan Tanimbar ini bisa terlaksana.*
Baca juga: Bayi usia tujuh hari meninggal akibat COVID-19 di Saumlaki Maluku
Baca juga: Di Kabupaten Kepulauan Tanimbar-Maluku 92 orang positif COVID-19
Pewarta: Simon Lolonlun
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021