Pamekasan (ANTARA News) - Gerakan Gusdurian yang dilakukan sekelompok warga di Jawa Timur diyakini tidak akan berpengaruh signifikan terhadap perolehan suara Partai Kebangkitan Bangsa pimpinan Muhaimin Iskandar pada Pemilu 2014 mendatang.

"Kalau pun ada pengaruhnya, saya kira tidak akan seberapa besar," kata Ketua DPC PKB Pamekasan, Madura, Jawa Timur Sahrawi di Pamekasan, Jumat.

Ketua DPC PKB Pamekasan Sahrawi mengemukakan hal ini menanggapi adanya gerakan Gusdurian di Surabaya beberapa waktu lalu yang dihadiri langsung oleh putri Almarhum Gusdur, Alissa Wahid.

Sahrawi menyatakan, saat ini PKB sudah solit. Gerakan Gusdurian hanya pada daerah-daerah tertentu saja dan di Madura, khususnya di Pamekasan tidak ada gerakan tersebut.

"Kalau di Pamekasan tidak ada. Semua orang sudah mengetahui bahwa PKB yang ada saat inilah yang sah secara hukum," kata Sahrawi menjelaskan.

Pada tanggal 17 Mei lalu, sekelompok warga di Kota Surabaya mendeklarasikan "Gerdu Suroboyo" atau Gerakan Gusdurian Surabaya.

Gerakan ini dideklarasikan di Universitas Merdeka (Unmer) Surabaya, dari empat elemen, yakni Gerdu Mahasiswa, Gerdu Pemuda, Gerdu Lansia, dan Gerdu Kampung.

Apalagi, kata Sahrawi, gerakan Gusdurian yang dicanangkan di Surabaya tersebut tujuannya pada masalah-masalah sosial yakni memelihara dan menyebarluaskan nilai-nilai perjuangan Gus Dur, memperkuat agen-agen pemberdayaan masyarakat, mengembangkan jejaring dengan kelompok strategis di masyarakat.

"Kalau saya melihat itu bukan gerakan politik untuk memperkuat jaringan PKB tandingan," kata Sahrawi menjelaskan.

Selain itu, kelompok Gusdurian yang dihadiri langsung oleh putri Gusdur Alissa Wahid ini juga untuk mengembangkan tradisi dialog dengan berbagai kelompok masyarakat untuk saling memahami, dan menemukan titik kesamaan, dan mengembangkan upaya-upaya ke arah kesejahteraan masyarakat.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011