Jakarta (ANTARA News) - Kepolisian Negara RI menduga pelaku teror jaringan Cirebon, Heru Komarudin membawa 15 bom pipa aktif berikut rangkaian elektroniknya.
"Sebanyak 15 bom pipa aktif saat ini diduga dibawa oleh Heru yang saat ini pelaku masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO)," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum), Kombes Pol Boy Rafli Amar, di Jakarta, Jumat.
Lima pelaku yang masuk DPO adalah Ahmad Yosepa termasuk pelaku untuk bom bunuh diri yang siap berjihad, Beni Asri masih membawa sisa bom dan Heru Komarudin adalah ahli bom bunuh diri.
Kemudian Nanang Irawan yang terkait bom Klaten yang memberi pelatihan untuk merakit bom dan Yadi Al Hasan menyembunyikan tersangka bom Klaten dan memberikan pelatihan.
"Kita belum tahu secara spesifik yang menjadi target mereka, tapi yang pasti adalah aparat kepolisian," kata Boy.
Sementara itu, tujuh bom pipa aktif telah ditemukan polisi di Sungai Soka, Cirebon.
Terkait bom bunuh diri di Mesjid Adz Zikra tersebut Polri sudah menangkap 16 orang, dimana tiga diantaranya tewas termasuk Mochammad Syarif.
Tersangka yang saat ditahan adalah Achmad Basuki, Arief Budiman, Andri Siswanto, Musolah, Ishak Andriana, Edi Triwiyanto dan Ari Budi Santoso, Nobita, Jahim, Dzulkifli Lubis, Eko Ibrahim, Mardiansyah dab Arifin.
Dua tersangka lain yang tewas pada baku tembak di Sukoharjo adalah Sigit Qurdowi dan Hendro.
Syarif adalah pelaku bom bunuh diri di Mesjid Adz Zikra Mapolres Cirebon pada hari Jumat (15/4).
Saat itu, pelaku mendekat ke posisi Kapolresta Cirebon AKBP Herukoco yang saat shalat berdiri di baris nomor dua bagian depan.
Pelaku dalam aksinya menggunakan lima lapis celana yang terdiri satu celana dalam, dua celana pendek dan dua celana panjang.
Bom ditaruh pelaku di sebelah kanan perut pelaku, maka saat meledak tersangka tewas yang hancur bagian perutnya.
Sebelum kejadian ,pelaku mengikat bomnya di daerah dada dan perut, kemudian dipindahkan ke sebelah kanan.
Dalam pengembangan penyidikan, Densus 88 juga menangkap Basuki, adik kandung Syarif karena terbukti terlibat dalam aksi peledakan itu. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011