Berdasarkan Daily Mail, penelitian menunjukkan para pria memukul paling kuat saat memukul ke bawah dan pukulan pria yang lebih tinggi lebih bertenaga daripada pria pendek.
Dalam istilah evolusioner, peneliti Dr David Carrier mengatakan itu membuat mereka lebih berguna bagi para perempuan.
"Dari sudut pandang teori seleksi seksual, para perempuan tertarik pada pria kuat, bukan karena pria kuat bisa memukul mereka, tetapi karena pria kuat bisa melindungi mereka dan anak-anak mereka dari pria lain," tambah dia.
Para ilmuwan menemukan bahwa nenek moyang prasejarah kita memukul lebih kuat saat mereka berdiri dengan dua kaki, menunjukkan bahwa berkelahi merupakan tenaga pendorong di balik evolusi berjalan tegak.
"Hasil penelitian ini konsisten dengan hipotesa bahwa leluhur kita mengadopsi postur bipedal (berdiri dengan dua kaki) sehingga pria itu akan lebih baik dalam memukul dan membunuh satu sama lain saat bersaing untuk perempuan," kata Dr Carrier.
"Berdiri dengan kaki belakang mereka memungkinkan nenek moyang kita untuk berkelahi dengan kekuatan tubuh depan mereka, membuat pukulan lebih berbahaya. Itu juga memberi penjelasan fungsional kenapa perempuan mendapati pria jangkung itu menarik."
Dr Carrier mengatakan bahwa dalam evolusi awal manusia, peningkatan kemampuan untuk memukul ke bawah lawan bisa memberi pria jangkung kapasitas lebih besar untuk bersaing demi pasangan dan mempertahankan sumber daya dan keturunan mereka.
"Bila itu benar, perempuan yang memilih berpasangan dengan pria jangkung akan memiliki kemampuan bertahan hidup lebih besar," tambah Dr Carrier.
Dr Carrier mempelajari kekuatan pukulan dari para pakar seni bela diri dan tinju bejenis kelamin pria. Mereka memukul dengan keras dalam empat arah: ke atas, ke bawah, ke samping dan ke depan.
Pria memukul dengan kekuatan lebih banyak saat mereka berdiri dan bisa memukul dua kali lebih kuat saat mereka memukul ke bawah. Hasil penelitian itu dilaporkan dalam jurnal PLoS One.
Beberapa ilmuwan berpendapat baha perempuan lebih memilih pria jangkung karena tinggi badan mereka mengindikasikan mereka memiliki "gen bagus." Dr Carrier yang berasal dari Universitas Utah, Amerika Serikat, tidak setuju.
"Bila itu keseluruhan cerita, saya akan berharap yang sama benar bagi pria - bila pria akan tertarik kepada perempuan jangkung," kata dia.
"Tetapi mereka tidak. Para pria tertarik kepada perempuan dengan tinggi rata-rata atau bahkan lebih pendek."
(ENY)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011