"Angka pendapatan per kapita masyarakat akan terus ditingkatkan hingga mencapai 14.900 dolar Amerika Serikat (AS) pada tahun 2025, sehingga Indonesia masuk 12 besar kekuatan ekonomi baru di dunia," kata Hatta Rajasa di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Jumat.
Menurut Menko Hatta, setelah 100 tahun kemerdekaan Indonesia diharapkan pencapaian angka pendapatan per kapita menjadi 46.900 dolar AS, dan masuk tujuh besar kekuatan ekonomi dunia.
"Hal itu masuk dalam `Master Plan Visi 2025` tentang percepatan pembangunan ekonomi Indonesia," kata dia.
Ia melanjutkan, perekonomian nasional dianggap mati suri pada tahun 2008 karena pendapatan per kapita hanya 500 dolar Amerika. Padahal, idealnya pada saat itu mencapai 4.000-5.000 dolar AS, sehingga berusaha ditingkatkan kembali menjadi 3.000 dolar AS pada 2010 dan mencapai 5.000 dolar AS pada 2014.
Oleh karena itu, masih kata dia, akan dilakukan upaya untuk mendukung pencapaian itu di antaranya lewat pembuatan rumah murah bersubsidi, program air bersih, transportasi murah, listrik murah hingga peningkatan kesejahteraan nelayan.
"Hal itu akan menurunkan angka kemiskinan yang menjadi kendala dalam pembangunan perekonomian bangsa selama ini," katanya.
Menko Hatta mengatakan bahwa pemerintah telah berhasil menurunkan angka kemiskinan hingga 13,3 persen.
"Disparitas atau kesenjangan antar masyarakat berada pada angka 0,331 yang jauh lebih baik dari India dan China," katanya.
Sementara itu Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini mengatakan, masalah kemiskikan masih menjadi beban dan pekerjaan rumah bangsa ini, yang melahirkan kerentanan masalah lain seperti ketimpangan, perdagangan manusia, dan kekerasan.
"Aisyiyah berkomitmen kuat untuk pemberdayaan ekonomi umat dan usaha untuk pengentasan kemiskinan," katanya.
(ANTARA)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011
" ... Oleh karena itu, masih kata dia, akan dilakukan upaya untuk mendukung pencapaian itu di antaranya lewat pembuatan rumah murah bersubsidi, program air bersih, transportasi murah, listrik murah hingga peningkatan kesejahteraan nelayan ..."
How come????? Apa hubungannya??? Dan juga trend yang sekrang terjadi MALAH KEBALIKAN ...