Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot antarbank Jakarta pada Jumat siang sempat naik makin mendekati level Rp8.500 per dolar AS, karena aksi beli pasar berlanjut.

Para pelaku cenderung meningkatkan pembeliannya, sehingga rupiah makin dekat ke level Rp8.500 per dolar, kata Analis PT First Asia Capital, Irfan Kurniawan, di Jakarta, Jumat.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik menjadi Rp8.525 per dolar dari sebelumnya Rp8.550 atau naik 25 basis poin.

Irfan Kurniawan mengatakan, kenaikan rupiah yang terus terjadi karena faktor positif sangat mendukung pergerakan mata uang lokal tersebut.

"Kami optimis rupiah akan dapat mencapai angka Rp8.500 per dolar AS dalam waktu dekat, " ucapnya.

Data ekonomi AS yang melemah, menurut dia, merupakan faktor utama yang mendorong pelaku asing di pasar domestik melakukan pembelian rupiah.

Melemahnya penjualan rumah, industri yang lesu, tingkat klaim pengangguran yang tinggi merupakan alasan utama bagi pelaku asing untuk melepas dolar AS dan membeli rupiah, katanya.

Hal itu, menurut dia,terjadi meski ada kekhawatiran atas rencana Bank Sentral AS (The Fed) akan menerbitkan obligasi menjelang berakhirnya paket stimulus pada Juni mendatang.

Apabila The Fed jadi meluncurkan obligasi, ia menilai, maka pemerintah AS akan menyedot dolarnya yang berdampak akan menekan rupiah jadi melemah.

Oleh karena itu, menurut dia, rupiah dibiarkan saja terus menguat hingga ke titik tertinggi dalam upaya mengatasi tekanan negatif pasar yang akan muncul nanti.

Rupiah yang menguat hingga capai ke titik tertinggi, maka apabila rupiah tertekan oleh faktor negatif dari penjualan obligasi itu maka kemerosotan rupiah tidak begitu berat, ucapnya menambahkan.
(T.H-CS)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011