anak yang diimunisasi tidak divaksin (COVID-19), tapi untuk periode berikutnya

Purwokerto (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, terus menggenjot pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk anak-anak usia 6-11 tahun guna mendukung percepatan pencapaian kekebalan komunal.

"Vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun terus dilaksanakan seperti yang dilaksanakan hari ini (Sabtu,18/12) di SD Negeri 1 Arcawinangun," kata Bupati Banyumas Achmad Husein dalam keterangannya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu.

Ia mengatakan Banyumas yang telah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1 mulai melaksanakan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun secara bertahap sejak Kamis (16/12).

Menurut dia, hal itu dilakukan sebagai upaya untuk mempercepat pencapaian kekebalan komunal khususnya di Kabupaten Banyumas.

"Kalau semua sudah divaksin, Insya Allah kita bisa mencapai herd immunity (kekebalan komunal, red.). Di Banyumas, jumlah yang divaksin sudah di atas 76 persen dan kita sudah masuk level 1 ini hasil kerja keras kita," katanya.

Sementara di SD Negeri 1 Arcawinangun, Kelurahan Arcawinangun, Kecamatan Purwokerto Timur, siswa sekolah tersebut antusias mengikuti vaksinasi COVID-19 yang digelar Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas.

Mereka tampak datang ke sekolah dengan didampingi orang tua masing-masing sejak Sabtu (18/12) pagi guna mendapatkan vaksin COVID-19.

Salah seorang siswa kelas 4B, Quinsa Zifana Maika (10) mengaku senang karena telah divaksin meskipun sempat takut saat petugas medis hendak menyuntikkan vaksin.

"Ya sempat sedikit takut dan pas suntik terasa seperti digigit semut. Dulu sebelum divaksin sempat khawatir terkena COVID-19, tapi sekarang tidak lagi karena sudah diberi kekebalan imun," katanya.
Baca juga: IPA apresiasi Indonesia untuk vaksinasi anak 6-11 tahun
Baca juga: Cegah Omicron, DPR desak kepala daerah cepat vaksin anak 6-11 tahun

Ia mengharapkan setelah adanya vaksinasi tersebut, kegiatan belajar mengajar di sekolah dapat dilaksanakan secara normal setiap hari. "Tidak seperti sekarang, masuknya tiga hari dalam seminggu, tiap dua hari sekali," katanya.

Sementara itu, Kepala SD Negeri 1 Arcawinangun Kurniasih mengatakan jumlah siswa yang diikutsertakan dalam vaksinasi COVID-19 sebanyak 190 anak terdiri atas siswa kelas 3, kelas 4, dan kelas 6 berbarengan dengan pelaksanaan imunisasi (Bulan Imunisasi Anak Sekolah/BIAS, red.) bagi anak kelas 1, kelas 2, dan kelas 5 sebanyak 72 siswa.

"Jadi, anak yang diimunisasi tidak divaksin (COVID-19). Itu (anak-anak yang diimunisasi, red.) untuk periode berikutnya," katanya menjelasnya.

Menurut dia, pihaknya semula hanya mendapat jatah 100 dosis vaksin namun setelah dilakukan koordinasi dengan Puskesmas Purwokerto Timur dan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, akhirnya mendapatkan alokasi sesuai dengan jumlah siswa yang sebanyak 190 anak.

Ia mengaku bersyukur karena orang tua siswa sangat antusias dan memahami pentingnya vaksin bagi anak-anak mereka.

"Cuma memang ada pertanyaan, orang tua khawatir, 'Bu, anak saya pilek, anak saya sedang hangat'. Saya sarankan untuk datang saja ke sekolah, nanti kan di sini ada petugas skrining yang menentukan siswa tersebut layak atau tidak layak untuk vaksin, tapi sejauh ini tidak ada keluhan, lolos untuk vaksin," katanya.

Salah satu orang tua siswa, Puji Maharani (40) memberikan apresiasi atas pelaksanaan vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun karena bisa memberikan kekebalan terhadap COVID-19.

"Semoga setelah adanya vaksinasi ini, anak-anak bisa masuk sekolah tiap hari. Selama ini masih dilakukan seminggu tiga kali," katanya.

Berdasarkan data, jumlah siswa kelas 1-6 (usia 6-11 tahun, red.) di Kabupaten Banyumas mencapai 165 ribu anak yang terdiri atas 35.120 siswa madrasah ibtidaiyah (MI) di bawah naungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyumas dan selebihnya siswa sekolah dasar (SD) di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas.
Baca juga: IDAI keluarkan rekomendasi terbaru untuk vaksinasi COVID-19 anak

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021