Jakarta (ANTARA) - Setelah lima bulan melewati seleksi dan pelatihan, program inkubasi Startup Studio Indonesia (SSI) kini memasuki tahap akhir Milestone Day, sebagai kegiatan puncak.
Dalam Milestone Day, semua startup terpilih berkesempatan untuk mempresentasikan bisnis dan pencapaiannya selama mengikuti program di depan para pemangku kepentingan, termasuk lembaga pemerintah dan modal ventura.
Sebelum acara puncak, para startup telah melalui proses seleksi dan kurasi yang ketat sejak bulan September. Setelah terpilih, setiap startup akan melalui sesi diagnosis untuk memetakan pain point perusahaan masing-masing.
Setelah itu para founders akan mengikuti Founder’s Camp, yaitu sesi brainstorming dengan para pendiri startup Indonesia yang telah sukses membesarkan usaha rintisannya ke level yang lebih tinggi.
Baca juga: Tips menggaet investor untuk pendiri startup pemula
Dalam sesi inti ini, para startup menggali ilmu sebanyak-banyaknya terkait cara mencapai product-market fit, atau memformulasikan produk digital yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Terakhir, 15 startup yang terpilih juga mendapatkan sesi privat 1-on-1 Coaching selama 12 minggu dengan para mentor, agar bisa berkonsultasi dan mempelajari pemaparan materi sebelum Milestone Day tiba.
"Pada penyelenggaraan Startup Studio Indonesia Batch 3, fokus kami lebih tajam untuk membantu startup mencari product-market fit (PMF). Tahap ini sangat krusial, karena salah satu alasan utama startup gagal berkembang adalah karena gagal mengembangkan produk yang dibutuhkan pasar," jelas Sonny Hendra Sudaryana, Koordinator Startup Digital, dalam siaran pers, dikutip Sabtu.
Dalam acara Milestone Day ini, turut hadir jajaran perwakilan Kominfo, para coach dan fasilitator, venture capital, startup terpilih, juga beberapa pembicara dari startup yang telah mengikuti program Startup Studio Indonesia sebelumnya.
Praktis (pts.sc), startup lulusan Startup Studio Indonesia Batch 1, mengaku antusias bisa kembali menghadiri Startup Studio Indonesia sebagai pembicara di Milestone Day.
"Kami merasa beruntung bisa mengikuti program ini, terutama karena bisa mengakses jaringan network yang luas, serta mendapatkan pelatihan langsung dari para praktisi startup yang telah sukses sebelumnya,” ungkap Adrian Gilrandy, Co-Founder Praktis.
Sejak batch pertama diluncurkan pada tahun 2020, antusiasme terhadap program Startup Studio Indonesia terus meningkat. Jumlah pendaftar di Batch 3 meningkat hingga lebih dari lima kali lipat dibandingkan batch sebelumnya.
Justika, salah satu alumni Startup Studio Indonesia Batch 1, juga telah mengalami pertumbuhan pesat sejak mengikuti program inkubasi ini. Dari sesi coaching yang didapat dari program Startup Studio Indonesia, kami mengambil poin-poin temuan dan pembelajaran penting untuk diimplementasikan langsung dalam operasional startup.
Berkat arahan dari coach seperti Fajar Budiprasetyo (Happy Fresh), Tabah Yudhananto (Blibli), Danu Wicaksana (Good Doctor), serta Christopher Madiam (Sociolla), kami juga menjadi lebih percaya diri dalam memformulasikan produk dan strategi growth-hacking,” ungkap Melvin Sumapung CEO & Co-Founder Justika.
Startup Studio Indonesia hadir untuk memperkuat dan melengkapi program pemberdayaan startup digital Gerakan 1000 Startup Digital dan Hub.id yang telah lebih dulu diluncurkan oleh Kominfo.
Melalui program ini, Kominfo menargetkan untuk mencetak 150 startup digital pada 2024 yang mampu mengembangkan skala bisnisnya, dari segi jumlah pengguna, jumlah pendapatan, penyerapan tenaga kerja, dan pendanaan dari venture capital. Untuk itu, Kominfo juga akan terus melanjutkan penyelenggaraan Startup Studio Indonesia hingga ke batch-batch berikutnya.
Baca juga: 15 finalis SSI sempurnakan produk dan model bisnis
Baca juga: Startup Studio Indonesia masuki sesi "1-on-1 coahing"
Baca juga: Startup Studio Indonesia "batch" 2 masuki tahap akhir
Pewarta: Suryanto
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021