upaya untuk mengangkat merek lokal sudah semakin tidak terelakkan...

Jakarta (ANTARA) - Sadar ataupun tidak, pelaku UMKM di Tanah Air masih banyak yang abai untuk mematenkan merek atau brand dari usahanya.

Sebagian besar dari mereka bahkan tak ambil pusing dengan merek dagang yang sejatinya adalah identitas dan jati diri dari usaha yang mereka jalankan.

Hal itulah yang kemudian mengusik Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yang memandang pentingnya meningkatkan “awareness” para pelaku UMKM terhadap lokal brand mereka sendiri.

Pihaknya pun mendorong berbagai pemangku kepentingan termasuk Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI) untuk terlibat dan memberikan pendampingan khusus untuk pelaku UKM merek lokal Indonesia.

Teten mengatakan bahwa pemerintah telah berupaya melakukan transformasi UKM dari sektor informal ke formal.

Ia juga mengatakan, pemerintah mendukung UKM lokal untuk melakukan ekspor ke pasar global.

Teten menyadari bahwa di tengah pandemi COVID-19, kesulitan menjadi semakin berlipat hingga menggerus hampir seluruh lini bisnis di Indonesia termasuk bisnis lisensi dan waralaba termasuk yang banyak digeluti pelaku UMKM di Indonesia.

Baca juga: Kementerian BUMN genjot pembiayaan usaha ultra mikro di DIY

Maka kemudian, upaya untuk mengangkat merek lokal sudah semakin tidak terelakkan. Untuk itu edukasi mengenai hal tersebut menjadi satu hal yang signifikan kepada para pelaku usaha utamanya UMKM di Indonesia. Sebab merek lokal adalah kunci kebangkitan ekonomi nasional.

Industri Lisensi
Tak membantah dengan fakta itu, Ketua Umum ASENSI Susanty Widjaya, mengatakan berdasarkan data asosiasinya tercatat lebih dari 1.000 hotel dan restoran di Indonesia tutup secara permanen, dan jutaan pelaku UMKM terpuruk.

Namun pada kuartal 3 tahun 2021 ini, dari data yang diterima telah terjadi perbaikan pemulihan ekonomi walau masih di angka 3 persen dan data di industri lisensi dan franchise naik sekitar 25 sampai dengan 30 persen.

Ke depan masih perlu dilihat situasi dan kondisi sekitar yang diharapkan sudah mulai pulih didukung dengan indikator aktivitas ekonomi yang sudah mulai berjalan lagi.

Susanty menjelaskan sejumlah indikasi pemulihan ekonomi sebenarnya sudah mulai terlihat misalnya pesawat dan hotel saat ini sudah mulai penuh yang ini menandakan aktivitas ekonomi sudah mulai terjadi.

Dan sesuai dengan arahan Presiden Jokowi bahwa semua pihak harus tetap semangat dan optimistis menghadapi pandemi ini berfokus untuk mendorong ekonomi hijau, pendampingan kepada UMKM di Indonesia, kesehatan, dan digitalisasi.

Baca juga: BRI beri Rp100 juta dari lelang produk UMKM ke Sahabat UMKM

ASENSI sebagai asosiasi yang mewadahi para pengusaha lisensi termasuk franchise, kemitraan, dan para start-up UMKM di dalamnya pun sudah berkomitmen untuk meningkatkan skala usaha para wirausaha.

Hal ini semata agar dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis melalui jaringan bisnis baik di pasar lokal maupun global melalui pembinaan dan pendampingan hak kekayaan intelektual pada khususnya branding atau pentingnya sebuah merek untuk dapat dilisensikan atau di-franchisekan.

Lokal Brand
Faktanya memang lokal brand yang diharapkan menjadi penyelamat ekonomi di tengah pandemi. Masyarakat pun didorong untuk memperbesar konsumsi produk lokal.

Dan penyelenggaraan kegiatan The 2nd Indonesia Local Brands Expo 2021 di Tangerang Selatan, Banten, beberapa waktu lalu kemudian menjadi indikator bagi tingkat serapan merek dan produk lokal Indonesia di tengah masyarakat.

Pameran yang sudah berlangsung untuk kedua kalinya itu, pada tahun ini disyukuri karena juga dapat diadakan secara offline di Marchand Hype Station, Tangerang Selatan, Banten.

Pameran ini menyambung dari Oktober tahun 2020 lalu ketika the 1st Indonesia Local Brands digelar secara virtual yang merupakan pameran online terbesar yang diikuti lebih dari 600 merek lokal dan 375 perusahaan.

Pelaksanaan 2nd Indonesia Local Brands Expo 2021 ini diharapkan untuk menggairahkan dan memajukan bisnis lisensi dan waralaba khususnya merek dan produk lokal Indonesia dan membantu pemerintah di dalam menaikkan nilai konsumsi domestik yang tentunya akan mempercepat pertumbuhan domestik serta membantu pemerintah di dalam mempercepat pemulihan perekonomian Indonesia.

Semua pihak berharap dengan hadirnya 2nd Indonesia Local Brands Expo 2021 yang diadakan pada 8 dan 9 Desember 2021 lalu itu dan diteruskan dengan Festival Belanja atau Biz Fes 2021 pada 11 dan 12 Desember 2021 diharapkan dapat menjadi momentum untuk para pebisnis, dan menjadi momentum untuk membangkitkan gairah cinta merek lokal dan bangga menggunakan produk Indonesia.

Semua juga berharap agar minat berbisnis meningkat dan menggairahkan bisnis lisensi dan waralaba serta untuk menaikkan konsumsi domestik di Indonesia.

Saat ini juga sebenarnya mulai terlihat para pebisnis lisensi dan franchise tetap semangat dan melakukan berbagai strategi serta berinovasi demi mempertahankan bisnis dan salah satunya adalah mencari peluang usaha baru seperti franchise.

Selain itu, bisnis lisensi atau peluang usaha baru juga mulai dikembangkan dari sisi pemanfaatan HKI untuk pengembangan lisensi merek dan produk itu sendiri.

Dan ini juga terlihat dari sukesnya pameran yang diadakan oleh ASENSI dan AFI yakni 19th IFRA in conjunction with Indonesia Licensing Expo di Jakarta Convention Centre pada tanggal 12-14 November 2021 lalu dan secara on line baru saja berakhir pada 30 November 2021.

Adapun pameran tersebut mendapatkan antusiasme yang baik sebagai pameran lisensi dan franchise terbesar di tahun ini yang diikuti lebih dari 250 brand dan dikunjungi lebih dari 18 ribu pengunjung baik secara off line dan on line.

Pameran sekaligus menjadi indikator mulai lajunya bisnis wisata MICE di tengah kelesuan akibat pandemi.

Namun di luar semuanya itu, kesadaran pelaku UMKM dan masyarakat mulai bisa dibangkitkan kembali untuk kembali pada kebanggaannya menggunakan produk lokal.

Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021