Jakarta (ANTARA) - Apple Inc menunda rencana kembali ke kantor tanpa batas waktu karena peningkatan kasus COVID-19, Bloomberg News melaporkan, dikutip pada Sabtu.
Perusahaan juga mengatakan telah menutup sementara tiga toko di Amerika Serikat dan Kanada setelah peningkatan kasus COVID-19 dan paparan di antara karyawan toko.
Sebelumnya, karyawan perusahaan direncanakan akan kembali ke kantor pada 1 Februari, menurut laporan itu, mengutip memo yang dikirim oleh CEO Tim Cook.
Baca juga: Apple siapkan modem besutannya untuk dipakai di iPhone 2023
Mengutip Reuters, tumbuhnya kekhawatiran atas varian virus corona Omicron yang menyebar dengan cepat telah menggagalkan rencana beberapa perusahaan untuk kembali normal.
Google mengatakan kepada karyawannya bahwa mereka akan kehilangan gaji dan akhirnya dipecat jika mereka tidak mengikuti aturan vaksinasi perusahaan. Sementara JP Morgan Chase & Co telah meminta stafnya yang tidak divaksinasi di Manhattan untuk bekerja dari rumah.
Penutupan toko Apple di Miami, Annapolis, dan Ottawa terjadi sehari setelah perusahaan menerapkan kembali kebijakannya yang mewajibkan semua pelanggan di tokonya di AS untuk mengenakan masker.
Semua karyawan di tiga toko akan dites usap sebelum toko dibuka kembali, kata perusahaan itu.
Karena pandemi, Apple telah menutup beberapa toko untuk waktu yang singkat di seluruh dunia karena penguncian terkait virus corona diberlakukan dan dicabut.
Kasus COVID-19 meningkat lagi di beberapa bagian Kanada dan Amerika Serikat, dengan pemerintah Kanada meminta penduduknya pada hari Rabu (15/12) untuk tidak meninggalkan negara itu.
Baca juga: Apple siapkan tim desain untuk chip terbaru
Baca juga: Apple luncurkan aplikasi detektor AirTags di Android
Baca juga: Apple sedang selidiki masalah penurunan panggilan pada iPhone
Penerjemah: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021