Jakarta (ANTARA News) - SAS, penyedia software dan layanan analitik bisnis, pada Kamis memaparkan SAS Enterprise Miner, teknologi untuk mengelola data nasabah yang cocok diterapkan pada industri jasa keuangan seperti perbankan, asuransi, dan perusahaan pembiayaan.

Pemaparan yang digelar dalam acara SAS Executive Business Forum di Jakarta itu menghadirkan Luke Soon, Head of Customer Intelligence SAS Asia Pasifik dan beberapa nara sumber lain.

Teknologi analitik, SAS Enterprise Miner, diklaim memiliki banyak keunggulan, membagi segmentasi pelanggan secara detil, dan memberikan pemahaman terhadap perilaku pelanggan.

Pertumbuhan sektor keuangan sebesar 2,7 persen, dan pertumbuhan khusus sub-sektor perbankan 4,6 persen (data BPS Mei 2011) disertai berbagai tantangan, seperti persaingan, penawaran produk, maupun kredit macet (non-performing loan) di perbankan dan perusahaan jasa keuangan lainnya.

Dengan SAS Enterprise Miner untuk memahami kebutuhan dan perilaku nasabah, bank dan perusahaan jasa keuangan dapat meminimalisasi risiko kredit, penipuan, juga perpindahan nasabah, kata SAS.

Menurut Erwin Sukiato, Country Manager SAS Indonesia, persaingan ketat industri keuangan harus menjadi perhatian pelaku bisnis di dalamnya. Dengan bank-bank yang menawarkan produk dan kualitas layanan yang sama, nasabah memiliki banyak pilihan dan bisa dengan mudah berpindah dari satu bank ke bank lainnya.

Oleh karena itu, perusahaan harus memberikan layanan terbaik karena nasabah dapat bereaksi dengan cepat, lebih nyata, dan terkadang mempunyai resistensi tinggi jika sudah pernah mengalami masalah.

Tiap bank memiliki banyak data nasabah, akan tetapi hambatan yang biasanya terjadi bahwa data tersebut tersebar di beberapa divisi berbeda. Wawasan pun menjadi tidak terlihat dan harus digali untuk dibagikan lintas divisi, meski tetap dijaga dan dilindungi kerahasiaannya.

Untuk mentransformasikan informasi menjadi wawasan, bank memerlukan solusi data mining, kata Erwin.

Menurut Penny Crosman, Direktur Eksekutif Majalah Bank Systems & Technology, ada 10 manfaat dari kegiatan customer analytics diantaranya dapat bereaksi cepat terhadap perubahan perilaku nasabah, mengurangi risiko nasabah dan pihak ketiga, menekan risiko operasional, dan efektifitas kampanye marketing.

Kemudian, memprediksi jalur komunikasi yang tepat bagi setiap nasabah, menyediakan daftar prospek sales yang lengkap dengan cara efisien, mengatur debt collection, menangkap pelaku kejahatan dengan cepat sebelum mereka meninggalkan kantor cabang, mendeteksi penipuan kartu kredit dan online banking serta sejumlah manfaat lain.

(S026/B010)

Pewarta: Suryanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011