Keponakan korban, Agni yang ditemui di rumah duka mengatakan jenazah ayah dan anak tersebut sampai di rumah sekitar pukul 12.00 WIB dan langsung dimandikan serta dishalatkan oleh keluarga. "Istri dan anak bungsu Pak Imam dalam kondisi baik meski mereka berada dalam satu bus," ujar Agni.
"Ibu Rani dan Zahra yang juga menjadi korban dalam kecelakaan tersebut sempat dirawat di Puskesmas terdekat namun kondisi shock dan trauma masih menggelayut," kata Agni.
Ia menuturkan Imam yang bekerja sebagai akuntan sedang melakukan perjalanan dinas ke Semarang. "Karena liburan panjang, Rani memutuskan untuk pergi berlibur ke Jogjakarta dan berjanji akan pulang bersama-sama dengan suaminya," katanya.
"Dari Jogja mereka pulang bersama-sama menggunakan bus Kramat Jati dengan posisi duduk yang berdekatan dimana Rani menggendong putrinya, Zahra bersebelahan dengan Imam," tuturnya.
Sedangkan anak keduanya, Tina yang bersekolah di SMP 34 Bandung duduk di belakang kursi orangtuanya. "Bagaimana persisnya kejadian tersebut saya masih belum mengetahuinya namun dari informasi yang didapat tubuh Tina tergencet di bawah badan bus," tuturnya.
Terkait dengan tuntutan yang akan dilayangkan keluarga pada PO Kramat Jati, Agni menyatakan tidak dapat menjawab karena hingga kini keluarga masih terfokus pada pemakaman kedua korban tersebut.
Bus Kramat Jati jurusan Bandung-Wonogiri nomor polisi B 7859 AC jatuh ke sebuah di Kampung Parahulu, Desa Sukaratu, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Senin, pukul 04.30 WIB.
Dalam kecelakaan tersebut enam orang tewas, puluhan lainnya mengalami luka berat ataupun ringan dan saat ini mendapatkan perawatan intensif di antaranya di RS Hasan Sadikin dan RS Advent. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009