Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat tak cemas pada gempa susulan yang terjadi di Laut Flores pascagempa bermagnitudo M (7,4) di wilayah itu, Selasa (14/12).
"Masyarakat tidak perlu bertambah cemas dengan fenomena aftershock atau gempa susulan, karena lazim terjadi setelah gempa kuat," ujar Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam konferensi pers daring BNPB diikuti dari Jakarta, Jumat.
Daryono mengatakan gempa bumi susulan di Laut Flores hingga sore hari ini mencapai 663 kali. Rentetan gempa bumi susulan itu menunjukkan tren penurunan baik intensitas maupun frekuensi.
Baca juga: BMKG catat 267 kali gempa susulan akibat gempa di Laut Flores
"Gempa sudah menurun, pada hari Selasa (14/12) terjadi 265 kali gempa, Rabu (15/12) terjadi 230 kali, Kamis (16/12) terjadi 145 kali, dan Jumat sore 23 kali," ujar dia.
Daryono mengindikasikan kondisi gempa susulan tersebut menjadi semakin stabil dan normal kembali.
Baca juga: BMKG: 267 gempa susulan terjadi di Laut Flores
Baca juga: BMKG sebut telah terjadi 75 kali gempa susulan di Laut Flores
Menurut Daryono, sebaran gempa susulan memberi petunjuk dalam mengungkap keberadaan rekahan baru yang merupakan cerminan jalur sesar aktif pemicu gempa
Jika orientasi sesar sudah ditetapkan, katanya, kemudian dikaitkan dengan parameter sesarnya, dinyatakan bahwa "sesar baru yang sudah teridentifikasi" berdasarkan data gempa BMKG, diklasifikasikan sebagai sesar geser menganan (strike-slip fault).
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021