Usaha kami terdampak oleh pandemi dan kami mencoba menjual di marketplace Alibaba, Shopee Malaysia, Amazon, Tokopedia di Indonesia, Bukalapak dan lain-lain
Jakarta (ANTARA) - Usaha Kecil Menengah (UKM) Indonesia dengan produk bernama Hitara Black Garlic merambah lokapasar global untuk mengekspor produknya ke berbagai negara guna melanjutkan penjualan secara langsung dengan target pasar internasional yang sempat terhenti karena dampak pandemi.
"Usaha kami terdampak oleh pandemi dan kami mencoba menjual di marketplace Alibaba, Shopee Malaysia, Amazon, Tokopedia di Indonesia, Bukalapak dan lain-lain," kata pemilik usaha Hitara Black Garlic sekaligus pendiri Hitara Cipta Selaras Intan Anastasya Amsyah dalam diskusi daring berjudul Unlocking Middle East Market for Indonesia SME's Product yang dipantau di Jakarta, Jumat,
Intan mengatakan usahanya sangat terdampak oleh pandemi COVID-19 lantaran sebelumnya mengandalkan penjualan secara langsung kepada konsumen di luar negeri melalui berbagai pameran yang diikuti di beberapa negara.
Dia mengatakan produk bawang putih hitam yang mulai diproduksinya pada 2017 hingga 2019 dipasarkan ke berbagai negara melalui pameran di luar negeri seperti Manila, Australia, Myanmar, Laos, Brunei, Malaysia, Kamboja, Jepang, Swedia, Rusia, dan Prancis.
Intan mengatakan produksi dan penjualan produk bawang putih hitam miliknya mengalami penurunan secara drastis hingga 70 persen karena terhantam dampak pandemi. "Dulu menggunakan empat mesin, sekarang hanya satu mesin. Semua ekspor mundur," katanya.
Selain menjual melalui lokapasar global, Intan juga mempromosikan produk Hitara Black Garlic di sosial media seperti Instagram dan membangun laman website sehingga bisa membuat bisnisnya tetap bertahan dan berkembang.
Intan mengatakan beberapa syarat penting agar produk UKM Indonesia bisa diterima di pasar internasional ialah memiliki produk yang berkualitas, memiliki berbagai sertifikat seperti sertifikat keamanan pangan maupun sertifikat halal.
Hitara Black Garlic merupakan produk bawang putih hitam yang telah melalui proses fermentasi sehingga memiliki rasa dan aroma baru yang membuatnya bisa dimakan langsung atau dicampurkan dengan bahan makanan lainnya.
Keunggulan dari bawang putih yang telah difermentasi dengan suhu konstans di kisaran 60 hingga 75 derajat celcius ini ialah memiliki kandungan antioksidan yang sangat tinggi.
Baca juga: UKM makanan ringan Lampung bukukan transaksi ekspor ke Mesir
Baca juga: Kemenkop akan dampingi UKM berorientasi ekspor
Baca juga: Gelar konsultasi bisnis, Kemendag bantu pelaku usaha tingkatkan ekspor
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021