Jakarta (ANTARA News) - Indonesia harus mengembangkan industri berproduktivitas tinggi apabila ingin menjadi negara dengan perekonomian maju, kata ekonom dari Universitas Cambridge, Inggris, Ha-Joon Chang.
Dalam kuliah umum kepresidenan di Istana Negara, Jakarta, Kamis, ia menilai bahwa Indonesia meski memiliki kekayaan sumber daya alam yang berlimpah tidak boleh lagi bergantung pada industri berbasis sumber daya alam yang hanya menghasilkan ekspor bahan mentah.
"Sektor-sektor dengan produktivitas tinggi ini seharusnya bisa dibangun dari basis sumber daya alam yang kaya ini, misalnya dari produk-produk pertambangan bisa digunakan untuk menghasilkan nilai tambah," tuturnya pada kuliah dua jam yang disimak oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono, serta seluruh Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.
Indonesia yang memiliki sumber daya alam berlimpah disebut oleh Chang seharusnya bisa menjadi negara berpenduduk makmur seperti Saudi Arabia atau Brunei Darussalam.
Chang yang asal Korea Selatan itu juga mengingatkan pentingnya industri pertanian yang mengandalkan penerapan teknologi tinggi sebagai salah satu kekuatan yang harus dikembangkan oleh Indonesia.
Indonesia yang memiliki daratan sangat luas, lanjut dia, seharusnya merasa tertantang dengan Belanda yang meski mengalami keterbatasan lahan namun bisa menjadi negara pengekspor produk pertanian dengan nilai tertinggi di dunia karena mereka mengembangkan teknologi tinggi dalam bidang tersebut.
Teknologi tinggi, lanjut dia, hanya bisa berguna bagi perkembangan ekonomi suatu negara apabila teknologi tersebut benar-benar dimiliki oleh negara yang bersangkutan dan bukan hanya milik perusahaan asing yang menanamkan modalnya.
Ia mencontohkan, Filipina yang pada era 1970an tercatat sebagai negara kedua di dunia yang menghasilkan produk berteknologi tinggi namun pada kenyataannya tidak berpengaruh banyak pada perkembangan ekonomi negara itu karena tidak terjadi alih teknologi dari perusahaan asing penanam modal kepada negara.
Chang yang mengenakan kemeja batik dalam kuliahnya juga menganjurkan Pemerintah RI untuk tidak ragu memberikan proteksi pada industri dalam negeri yang dinilai belum mampu bersaing dalam pasar bebas dunia.
Ia juga menganjurkan pemerintah memberikan dukungan berupa subsidi dan regulasi pada industri unggulan serta tidak ragu untuk melawan kekuatan pasar dan memperketat peraturan penanaman modal asing pada sektor tertentu yang berkaitan dengan kepentingan publik dan masih memerlukan perlindungan.
Untuk menarik investasi asing, Chang menganjurkan, agar Indonesia mencari keunggulan yang tidak dimiliki oleh negara lain untuk ditawarkan kepada para investor.
Pemerintah Indonesia juga ditantang oleh Chang untuk bekerjasama erat dengan pihak swasta demi memajukan perkembangan ekonomi namun tanpa dikendalikan oleh pihak swasta yang bisa mengakibatkan terjadinya praktik kolusi dan korupsi.
(T.D013*P008)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011