Tim Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran bersama Museum Patiayam Kudus mengevakuasi fosil purba tersebut dari lokasi temuan di persawahan warga di lereng Pegunungan Patiayam, Kecamatan Jekulo, sebagai kawasan Situs Patiayam, Jumat.
"Alhamdulillah fosil gading gajah tersebut berhasil dievakuasi sehingga kondisinya masih cukup bagus karena melibatkan tim ahli dari BPSMP Sangiran bersama tim gabungan," kata Koordinator Museum Patiayam Kudus Jamin.
Penggalian fosil gading gajah purba tersebut, kata dia, awalnya diprediksi membutuhkan waktu dua hari, namun dalam waktu sehari sudah bisa dievakuasi ke Museum Patiayam Kudus.
Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kata dia, memasuki musim hujan sering kali ditemukan banyak fosil purba di kawasan Pegunungan Patiayam. Terlebih, para petani juga mulai bercocok tanam.
Selain lokasi temuan fosil gading gajah tersebut, tim BPSMP Sangiran juga akan mengecek temuan fosil di dua lokasi, di antaranya fosil banteng purba karena sebelumnya kepalanya sudah diangkat sehingga masih ada fragmen rusuk dan lainnya.
Jamin mengemukakan bahwa temuan fosil hingga Desember 2021 sudah mencapai 1.600-an dan kemungkinan bisa bertambah karena masih ada informasi temuan yang belum digali.
Pamong Budaya pada Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran Iwan Setiawan menambahkan dalam penggalian fosil dan pengangkatannya hingga ke museum berjalan lancar, meskipun akses menuju lokasi cukup sulit karena harus melintasi sungai.
Untuk mengetahui usia gading gajah purba tersebut, pihaknya akan melakukan identifikasi tanah tempat temuan fosil, apakah masuk lapisan srumpit atau di lapisan lainnya.
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2021