Enam kota itu adalah DKI Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, Medan, dan Denpasar.

Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Koordinator Perekonomian mengidentifikasi lalu lintas di enam kota metropolitan di Indonesia mengalami kemacetan yang sudah cukup parah.

"Enam kota metropolitan itu memang mengalami kemacetan luar biasa," kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa usai rapat koordinasi membahas masalah kemacetan lalu lintas di Jakarta, Kamis.

Hatta menyebutkan, enam kota itu adalah DKI Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, Medan, dan Denpasar.

"Tadi para gubernur atau yang mewakili memaparkan strategi pembangunan mengatasi masalah itu," kata Menteri Hatta.

Rapat koordinasi, lanjut dia, juga membahas perkembangan jalan-jalan dan sarana lain yang dibangun oleh pusat seperti oleh Kementerian PU dan Kementerian Perhubungan yaitu bandara, jaringan kereta api, pelabuhan, dan lainnya.

"Semua harus terintegrasi dalam 'metropolitan priority area' (MPA) yang mengintegrasikan seluruh infrastruktur. Jadi tidak hanya masalah angkutan penumpang tapi juga logistik, listrik, gas untuk industri, penentuan kawasan industri," kata dia.

Mengenai pembatasan jumlah kendaraan, Hatta mengatakan, ke depan yang akan lebih dikembangkan adalah pendekatan 'electronic road pricing' (ERP).

"Ke depan ini istilah pembatasan '3 in 1' itu diubah menjadi ERP," katanya.

Sementara mengenai upaya mengatasi kemacetan di Bandung, Hatta mengatakan, sudah ada 'busway' dan akan terus dikembangkan.

"Di samping jalur kereta bagian selatan akan dihidupkan kembali, kereta api yang selama ini memang sudah ada dan relnya yang mati akan dihidupkan kembali," katanya.

Mengenai anggaran untuk mengatasi kemacetan di enam kota besar itu, Hatta mengatakan banyak sekali langkah yang dilakukan sehingga harus dijelaskan secara detil.

"Saya tak bisa jelaskan detil karena banyak sekali langkahnya seperti membangun jalan tol, menghidupkan jalur kereta api, dan lainnya," kata Hatta.

(ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011