Jakarta (ANTARA News)- Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Kamis pagi naik hingga dibawah angka Rp8.550 per dolar, karena faktor positif dari eksternal sangat mendukung pasar.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar naik 14 poin menjadi Rp8.543 per dolar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp8.557.
Direktur Currency Management Group, Farial Anwar di Jakarta, mengatakan, pelaku pasar membeli rupiah terpicu oleh melemahnya dolar terhadap euro dan membaiknya saham-saham di Wall Street.
Dolar AS terhadap euro melemah menjadi 1.4236 dari sebelumnya 1.4234 dan membaiknya bursa global, akibat kenaikan harga minyak mentah dunia serta laba pembuat komputer Dell yang lebih baik, katanya.
Namun, lanjut dia, faktor utama yang mendorong aksi beli itu, setelah adanya pernyataan bahwa ekonomi Indonesia bisa tumbuh tujuh persen.
Ekonomi Indonesia pada 2011 akan tumbuh minimal 6,8 persen dan maksimal tujuh persen, ujarnya.
Hal ini, menurut dia mendorong pelaku pasar aktif membeli rupiah dan melakukan pembelian saham di pasar saham Indonesia.
"Kami optimis rupiah akan makin mendekati level Rp8.500 per dolar, apabila tidak ada faktor negatif yang menahan pergerakan rupiah," katanya.
Ia mengatakan, kuatnya dorongan pasar baik internal maupun eksternal akan membuat Bank Indonesia (BI) untuk sementara membiarkan rupiah menguat lebih jauh.
Karena itu rupiah pada akhir bulan ini apabila tidak ada hambat akan dapat mencapai angka Rp8.500 per dolar, ucapnya.
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi sebesar tujuh persen akan dapat terjadi apabila pemerintah terus membenahi infrastruktur dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi lebih cepat dan dapat membuka lapangan kerja baru.
"Kami memperkirakan pemerintah sedang berusaha memperbaiki insfrastruktur yang dirasakan mendesak untuk segera diperbaiki dengan cepat," ucapnya.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011