Palembang (ANTARA) - Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Provinsi Sumatera Selatan mengungkapkan berdasarkan hasil uji yang dilakukan pada tahun ini, jembatan Ampera di Palembang membutuhkan rehabilitasi pada tahun 2022.
Kepala BBPJN Provinsi Sumatera Selatan Kiagus Syaiful Anwar di Palembang, Jumat, mengatakan, mengenai rekomendasi teknis perbaikannya akan dikoordinasikan terlebih dahulu dengan Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan.
“Untuk saat ini, kondisi jembatan masih baik dan memadai atau masih sanggup menanggung beban yang melintas,” kata dia.
Sebelumnya, Tim dari BBPJN melakukan pengujian tiga bentang di Jembatan Ampera yakni bentang tengah, bentang kiri dan bentang kanan.
Berdasarkan hasil uji tersebut didapatkan bahwa nilai frekwensi natural jembatan masih di bawah ambang batas jika merujuk pada jembatan lain yang sejenis.
Begitu juga dengan struktur jembatannya yang dinilai masih baik dan mampu menahan beban sesuai dengan SNI tahun 2016 yang ditetapkan Kementerian PUPR.
Selain mengawasi Jembatan Ampera, BBPJN juga memastikan kelayakan 480 unit jembatan lainnya yang tersebar di seluruh Provinsi Sumsel.
Ini sesuai dengan fungsi dair BBPJN yang mempunyai tugas melaksanakan perencanaan, pembangunan dan preservasi jalan dan jembatan, menerapkan sistem manajemen mutu dan pengendalian mutu pelaksanaan pekerjaan, menyediakan dan menguji bahan dan peralatan serta keselamatan dan laik fungsi jalan dan jembatan.
Berdasarkan data terakhir, kemantapan ruas jalan nasional sepanjang 1.600 Km mencapai 89,47 persen dan kemantapan jembatan sebanyak 481 buah mencapai 70,54 persen.
“Dengan kondisi kemantapan jalan dan jembatan ini, kami menilai layak untuk menopang aktivias masyarakat selama momen Natal dan Tahun Baru 2021,” ujar dia.
Baca juga: Pemerintah anggarkan Rp17,7 miliar untuk rehabilitasi Jembatan Ampera
Baca juga: 33 bolar pembatas Jembatan Ampera hilang
Baca juga: Gubernur: Jembatan Musi VI Palembang diestimasi tahan hingga 50 tahun
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021