Saat ini belum bisa kami simpulkan apakah sebagai klaster pekerja migas di LNG Tangguh, karena masih dalam penelusuran
Manokwari (ANTARA) - Satgas COVID-19 Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat sedang menelusuri penambahan 13 kasus positif COVID-19 dari hasil pemeriksaan di Klinik PCR LNG Tangguh .

"Saat ini belum bisa kami simpulkan apakah sebagai klaster pekerja migas di LNG Tangguh, karena masih dalam penelusuran," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 kabupaten Teluk Bintuni ​​​​​​dr Wiendo saat dihubungi ANTARA dari Manokwari, Jumat.

Ia menjelaskan berdasarkan data satgas COVID-19 Papua Barat terjadi kenaikan kasus positif di Kabupaten Teluk Bintuni, berturut-turut 6 kasus pada Senin (13/12), 4 kasus pada Selasa (14/12), 6 kasus pada Rabu (15/12), dan 13 kasus pada Kamis (16/12).

Ia membenarkan bahwa tambahan 13 kasus di Kabupaten Teluk Bintuni masih dari laporan hasil pemeriksaan klinik PCR LNG Tangguh.

"Karena untuk hasil PCR dari RSUD Teluk Bintuni tidak ada lagi kasus positif sejak melaporkan kasus terakhir pada 9 November 2021 lalu," kata Wiendo.

Sementara itu Juru Bicara Satgas COVID-19 Papua Barat dr Arnold Tiniap melaporkan pada Kamis (16/12) ada tambahan 17 kasus baru di Provinsi Papua Barat.

"Dari 17 kasus baru di Papua Barat, 13 dari Teluk Bintuni, 3 dari Kota Sorong dan 1 dari Kabupaten Sorong," katanya.
Ia juga mengatakan bahwa total kasus aktif Papua Barat bertambah menjadi 47 kasus berasal dari lima kabupaten dan kota.

Sebanyak 47 kasus aktif Papua Barat saat ini berasal dari Kabupaten Teluk Bintuni 36 kasus, Kota Sorong 5 kasus, Kabupaten Sorong 4 kasus, Teluk Wondama 1 kasus dan Maybrat 1 kasus, demikian Arnold Tiniap.

Pewarta: Hans Arnold Kapisa
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2021