Arafah (ANTARA News) - Meskipun berbagai kritik terus bermunculan terhadap penyelenggaraan haji oleh pemerintah Indonesia, ternyata sejumlah negara Islam justru memberikan apresiasi terhadap manajemen penyelenggaraan haji Indonesia. "Banyak negara Islam yang menyatakan kekaguman atas manajemen penyelenggaraan ibadah haji oleh pemerintah Indonesia. Selain itu, mereka juga kagum atas keteraturan dan kerapihan dalam operasional dengan jumlah jamaah yang sangat besar," kata Duta Besar RI untuk Qatar, Abdul Wahid Maktub kepada wartawan di Padang Arafah, Ahad malam (8/1) WAS atau Senin dinihari WIB. Dubes yang sebelumnya menjabat Konsul Jenderal RI di Jeddah itu mengatakan banyak apresiasi ditujukan kepada penyelenggara haji Indonesia. Menurut dia, dalam sejumlah pertemuan negara-negara Islam, sejumlah negara Islam menyatakan kagum dengan jamaah Indonesia yang teratur dan tertib. Selain itu, pengelolaan dan manajemen pemberangkatan dan pemulangan haji Indonesia masih dianggap yang terbaik. Alasan negara-negara itu adalah dengan kondisi geografis Indonesia yang luas serta beranekaragam budaya dan karakter penduduknya, penyelenggara mampu memberangkatkan jamaah haji dalam jumlah besar, yakni 205 ribu orang. Hal itu, kata Abdul Wahid, dinilai bukan pekerjaan yang mudah. Namun demikian, ia berpendapat masih perlu perbaikan di sana sini, antara lain soal operasional haji di Arab Saudi. Dikatakannya kebijakan desentralisasi penyelenggaraan ibadah haji memberikan peluang lebih besar untuk banyak bagian, termasuk manajemen yang selama ini kurang mendapat perhatian. Selama ini penyelenggara ibadah haji di Saudi Arabia lebih banyak bersifat sentralistik, sehingga seluruh kebijakan berada di Jakarta, sedangkan di luar negeri sebatas sebagai "tukang stempel", padahal tugas-tugas lebih banyak berurusan dengan luar negeri karena pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi. Ia menambahkan kebijakan tidak memberangkatkan pejabat sebagai salah satu bentuk efisiensi harus terus dilakukan karena selama ini pejabat lebih banyak menyita perhatian petugas, sehingga kadangkala bisa mengabaikan tugas-tugas yang harus dikonsentrasikan kepada jamaah. Sementara itu, Ahad tengah malam sekitar sekitar pukul 23.45 WAS, hujan gerimis sempat mengguyur Padang Arafah dan sekitarnya selama kurang lebih 40 menit. Namun demikian, turunnya hujan gerimis itu sama sekali tidak mengganggu proses penempatan jamaah Idnoensia yang baru tiba di perkemahan jamaah kavling 1-76 di Arafah. Sebelumnya, sejak sore hari awan mendung memang nampak menyelimuti wilayah Makkah, khususnya Arafah, Mina dan sekitarnya, namun tidak sampai menimbulkan hujan deras. (*)

Copyright © ANTARA 2006