Dapatkan voucher Evaluasi Bisnis senilai Rp 5.000.000 khusus pemasang iklan di antaranews.com dan sebuah buku Instant Cashflow Indonesia bagi yang memiliki bisnis.

Jakarta (ANTARA News) - Banyak pengusaha merasa frustasi, selama menjalankan bisnis tak melihat adanya perkembangan signifikan. Seringkali mereka kerja ekstra keras, bahkan Sabtu Minggu dikorbankan demi perkembangan bisnis mereka.

Bukan hanya itu, jam kerja diperbanyak, melebihi kerja para karyawan, pukul 22.00 WIB baru pulang ke rumah. Semua itu mereka tempuh demi perbaikan dan kebaikan bisnis mereka.

Seorang klien kami pernah bertanya, “Coach saya sudah menjalankan bisnis selama 10 tahun, tapi kenapa hasilnya masih begini-begini saja?" Lalu coach kami menjawab, “Anda tak pernah berbisnis selama 10 tahun, tapi satu tahun yang diulang sebanyak 10 kali.”

Apakah Anda sebagai pemilik bisnis merasakan hal yang sama? Menjalankan bisnis selama itu, ternyata hanya mengulang dari tahun ke tahun dengan cara yang sama? Inilah perbedaan antara membangun dan menjalankan bisnis.

Jika kita menjalankan bisnis, sama halnya dengan orang jalan-jalan. Tak ada tujuan yang pasti ke mana pergi, yang penting happy dan ada kesibukan. Dalam bisnis kesibukan itu adalah aktivitas, tapi belum tentu produktivitas.

Berbeda dengan mindset membangun bisnis. Membangun bisnis sama halnya dengan membangun rumah. Kita pasti setuju, rumah dibangun berdasarkan konsep yang jelas. Ada planning yang harus dibuat, gambaran besar tentang rumah yang akan diwujudkan, teknik yang teruji serta orang-orang tepat yang terlibat dalam proyek pengerjaan rumah tersebut.

Membangun rumah juga ada deadline nya. Ada waktu tertentu yang dijadikan target bahwa rumah akan selesai dibangun dan siap digunakan. Ini artinya, rumah adalah gambaran paling tepat bagaimana menganalogikan membangun sebuah bisnis.

Bagaimana dengan bisnis Anda? Apakah pola pikir Anda sebagai pengusaha, membangun atau menjalankan bisnis?

Bisnis yang baik adalah bisnis yang terencana dengan baik. Jika Anda ingin memiliki bisnis yang nantinya punya 20 cabang, tentu tak sama perencanaannya dengan membangun bisnis yang hanya memiliki 2 cabang.

Ini sama seperti merencanakan rumah bertingkat. Perencanaan tingkat 2 tak sama dengan tingkat 20, karena tingkat 20 pondasinya harus lebih kokoh, bahkan 10 kali lipat dari pada tingkat 2, apakah ini masuk akal? ActionCOACH menawarkan konsep bisnis yang sangat cerdas. Definisi sukses menurut ActionCOACH adalah usaha yang berbadan hukum, bersifat komersil, selalu menguntungkan dan bisa berjalan tanpa keterlibatan pemilik usaha di dalamnya.

Motivasi Terbaik
Brad Sugars memiliki motivasi yang kuat untuk membangun bisnis sukses. Satu-satunya motivasi Brad membangun bisnis yang otomatis berjalan adalah untuk dijual. Ini mindset yang sangat hebat. Mungkin bisa dianalogikan sebagai developer.

Mereka membangun banyak sekali rumah dalam satu cluster, dan menjual kepada yang memerlukan. Sekali transaksi, jumlahnya sangat besar. Itulah alasan terbaik mengapa Brad, pendiri ActionCOACH sangat gemar menciptakan bisnis yang semuanya bisa berjalan secara otomatis.

Membangun bisnis adalah tentang seni dan juga pengetahuan. Bahwa bisnis bukan hanya kepandaian memutar uang, berhubungan dengan orang-orang yang tepat serta memadukan semua unsur yang diperlukan. Bisnis seperti memainkan alat musik. Perlu unsur instink selain berlatih yang keras. Dan bisnis juga harus bisa dihayati dengan benar, sama seperti sebuah pola pikir.

Apakah motivasi Anda membangun bisnis? OK, mungkin terdengar sangat tinggi jika mengikuti pola pikir Brad Sugars, pemilik ActionCOACH, tapi setidaknya kita bisa menciptakan rumah yang layak huni, bahkan bisa kita kontrakan hingga menghasilkan income pasif.

Buku Instant Cashflow adalah buku yang berisi petunjuk bagaimana meningkatkan profit minimal 201%. Buku yang wajib dimiliki oleh para pembaca semua. Buku ini pintu gerbang menjadikan bisnis Anda kebanjiran profit. Cara penyajian buku ini sangat sederhana dan mudah diaplikasikan.

Kembali pada pola pikir, apakah selama ini Anda menjalankan bisnis atau membangun bisnis? Jika Anda masih merasa sudah bertahun-tahun di bisnis tapi hasilnya hanya begitu-begitu saja, ini tanda bahwa Anda selama ini masih memakai pola pikir menjalankan bisnis.

Jika Anda masih belum bisa mengendalikan bisnis Anda, bahkan Anda dikendalikan bisnis Anda sendiri, ini juga tanda yang jelas bahwa sistem dalam bisnis Anda belum terbentuk.

Brad mengatakan, mengapa Anda bekerja lebih keras dari karyawan Anda? Jawab Brad adalah karena sistem bisnis Anda tidak bisa bekerja lebih keras. Ini jawaban yang sangat cerdas. Analogi sederhananya adalah mobil. Jika mesin mobil kita sering "ngadat" bahkan rusak, tentu kita yang repot di tengah jalan karena mobil mogok. Tapi jika kita memiliki mesin mobil yang bagus bekerja, maka ke mana pun tujuan kita, mobil akan mengantarkan kita ke tujuan tersebut.

Bukan hanya itu, memiliki mobil yang bagus itu diperlukan beberapa keterampilan yang wajib Anda miliki. Diantaranya, Anda harus mengerti sedikit tentang merek mobil, mengenal tentang cara kerja mobil serta bengkel mobil mana yang Anda akui sebagai solusi terbaik.

Hal yang sama juga berlaku di bisnis. Bisnis harus kita ketahui secara luar dalam. Bahwa bisnis itu mirip mesin mobil. Anda harus tahu merek mobil apa yang terbaik, bagaimana cara kerja mesin mobil secara garis besar serta dimana Anda akan men service mobil Anda jika suatu hari mengalami kerusakan. Di atas semua itu, yang terpenting dari bisnis adalah mindset.

Seperti apa mindset Anda terhadap bisnis Anda? Apakah Bisnis Anda yang bekerja untuk Anda atau Anda yang bekerja terhadap bisnis Anda? Pilihan ada di tangan Anda, sebagai pemilik bisnis ( pengusaha).

Kalau Anda merasa ingin belajar bagaimana merakit mesin bisnis yang tak hanya nyaman dikendarai tapi juga bisa berlari sangat kencang, silakan datang ke kami. Ada satu sesi evaluasi bisnis kami berikan gratis khusus untuk pembaca antaranews.com ini.

Atau, kirimkan email Anda ke jakarta@actioncoach.com atau hubungi kami di (021) 290 366 28 untuk informasi lanjut. (***)

Pewarta: Suryanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011