Jakarta (ANTARA News) - PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) menganggarkan biaya belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar 180 juta dolar AS hingga 200 juta dolar AS pada 2011.
Direktur Keuangan BTEL Jastiro Abi dalam jumpa pers di Jakarta Rabu mengatakan, dari dana capex tersebut 25 persen atau sekitar 45-50 juta dolar AS diantaranya sudah direalisasikan.
"Sekitar 40-50 juta dolar AS telah direalisasikan pada triwulan pertama 2011," kata dia.
Selain itu, kata dia, perseroan juga berencana melakukan pembiayaan kembali (refinancing) utang yang akan jatuh tempo pada 2012 sebesar Rp650 miliar.
Ia mengatakan, BTEL akan memaksimalkan dana dari kas internal yang diperoleh dari hasil usaha, seraya berencana untuk memperoleh kembali pembiayaan jangka panjang untuk membayar utang itu.
"Untuk membayar utang yang jatuh tempo pada 2012 kami gunakan kas internal dan refinancing. Untuk refinancing ada kemungkinan untuk menerbitkan kembali `bond` pada tahun depan, tapi itu masih kami kaji. Semaksimal mungkin akan gunakan kas internal," kata dia.
Sebelumnya, pada Januari 2011 perseroan telah menerbitkan surat utang berdenominasi dollar AS senilai 130 juta dolar AS. Dana yang diperoleh dari emisi obligasi global tersebut digunakan untuk membayar utang kepada Credit Suisse dan pinjaman dari vendor perseroan.
Sementara sisanya, lanjut dia, dananya akan dialokasikan untuk kebutuhan biaya investasi perseroan terutana di bidang "wireless broadband" dan selular.
Hingga akhir 2010, perseroan memiliki sebanyak 13,5 juta pelanggan. Sementara, pada kuartal pertama 2011 terjadi pertumbuhan jumlah pelanggan yang sedianya akan diumumkan pada bulan ini.
(ANTARA/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011