Garut (ANTARA News) - Polisi Resort Garut, Jawa Barat, mengamankan 16 siswa SMKN 2 Garut yang diduga sebagai pelaku penganiayaan dengan melempar batu terhadap dua pelajar lain saat mereka berkonvoi merayakan kelulusan Ujian Nasional, di Jalan Samarang, Kota Garut, Rabu.
Pelajar yang masih mengenakan seragam sekolah dipenuhi coretan berikut kendaraan sepeda motornya diamankan polisi beberapa jam setelah kejadian ke markas Polres Garut untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kepala Bagian Operasi Polres Garut, AKP Irfan, sebanyak 16 pelajar SMKN 2 Garut itu terpaksa diamankan karena telah melukai dua pelajar SMK YPPT Garut hingga harus menjalani perawatan medis.
Aksi penganiayaan dengan pelemparan batu tersebut, dijelaskan Irfan berawal ketika dua pelajar sebagai korban hendak pulang ke rumah bersama dua teman sekolahnya bertemu dengan kelompok pelajar lain yang sedang konvoi kelulusan UN di Jalan Samarang.
Pelajar yang sedang melakukan konvoi tersebut, dijelaskan Irfan berdasarkan keterangan saksi mata dan korban tiba-tiba melakukan pelemparan batu hingga mengenai dua pelajar yang sedang mengendarai sepeda motor.
Dua korban pelajar yang terluka, Irfan dan Iwan terpaksa dibawa ke Puskesmas terdekat dibantu warga setempat karena korban mengalami luka dibagian kepala.
"Kita akan memeriksa pelajar yang sudah kita amankan, untuk mengetahui siapa pelaku pelemparan, sementara ini pelajar kita amankan dulu di Polres," katanya.
Sementara itu, Iwan yang mengalami luka cukup berat di bagian kepala masih menjalani rawat inap untuk perawatan medis lebih lanjut, sedangkan Irfan menjelang sore sudah diperbolehkan pulang.
Berdasarkan keterangan korban pelemparan, Iwan, peristiwa pelemparan itu terjadi ketika sudah membuat kartu kuning untuk melengkapi persyaratan lamaran kerja, diperjalanan menuju rumah bertemu dengan kelompok pelajar yang melakukan konvoi kelulusan.
"Saya berpapasan dengan siswa SMK Negeri, tiba-tiba mereka menyerang dan melempari batu," kata Iwan.
Akibat lemparan tersebut, Iwan terjatuh dari sepeda motornya, dan berusaha melarikan diri dengan loncat ke kolam ikan milik warga di pinggiran jalan menghindari amukan kelompok pelajar.
"Setelah dilempar saya langsung terjatuh dari motor, dan loncat ke kolam menyelamatkan diri karena takut terkena lemparan batu lagi," katanya.
(KR-FPM/Y003)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011