Surabaya (ANTARA News) - Jumlah wisman ke Pulau Dewata selama
2005 kurang dari 1,4 juta orang, yakni hanya mencapai 1.389.675 orang, atau jauh dari target yang ditetapkan sebesar 1,6 juta wisman.
Kabid Infokim Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Harsono, yang menghubungi ANTARA di Surabaya, Senin, menjelaskan jumlah kunjungan wisman selama Desember 2005 tercatat 79.103 orang, meningkat sedikit dibanding bulan sebelumnya -- Nopember -- yang hanya 62.705 orang.
Secara akumulasi jumlah kunjungan wisman dalam setahun tersebut, paling tinggi tahun 2004 sebanyak 1.457.107 orang yang merupakan jumlah wisman terbanyak selama ini ke Pulau Dewata.
Ia mengakui bahwa penurunan arus kunjungan pelancong asing ke Bali itu merupakan dampak tragedi ledakan bom Bali II yang terjadi di Jimbaran serta Kuta, 1 Oktober 2005.
Padahal, sebelum tragedi bom Bali II, jumlah wisman ke Bali menunjukkan trend meningkat. Seperti Januari 101.931 orang, Pebruari 100.638 orang, Maret 117.149 orang dan April tercatat 116.615 turis asing serta Mei sebanyak 116.615 wisman.
Pada bulan Juni meningkat menjadi 136.369 wisman, Juli meningkat lagi sebanyak 158.453 orang dan Agustus 157.229 wisman serta September mencapai 162.102 wisman. Pascabom Bali II pada Oktober 2005, turun hanya mencapai 81.109 wisman.
Bila dirinci per negara wisman ke Bali selama 2005, wisman asal Jepang tetap berada di urutan pertama 310.000 wisman, menyusul Australia sekitar 250.000, Taiwan 125.000, Korsel 76.000, dan Inggris 72.000, serta Jerman sebanyak 71.000, di urutan berikutnya wisman asal Malaysia 62.000.
Menurut dia, jumlah wisman ke Bali selama 2005 tersebut masih lebih tinggi dibanding tahun 2001 yang tercatat 1.156.774 orang, 2002 sebanyak 1.285.764 wisman dan 2003 pasca-bom Bali I hanya 999.029 wisman.
Namun, arus kunjungan turis asing selama 2005 masih lebih rendah dibandingkan 2000 yang tercatat sebanyak 1.412.839 wisman dan 2004, demikian Harsoyo. (*)
Copyright © ANTARA 2006