Jakarta (ANTARA) - Produsen mobil mewah Jerman BMW pada Kamis (16/12) mengumumkan peningkatan strateginya di pasar China, dengan tiga pabrik baru atau pabrik yang bakal ditingkatkan kapasitasnya, yang rencananya akan dibuka pada 2022.

Dalam konferensi media Tahun Baru mereka, BMW Group China menyampaikan pihaknya bermaksud untuk melanjutkan kerja sama erat dengan industri mobil China dan mengutamakan permintaan pasar China dalam pengembangan produk baru.

"Apa yang menggerakkan China hari ini akan menggerakkan dunia esok hari. Ini tempat yang sempurna dan mitra besar bagi BMW Group untuk mendorong transformasi," tutur Nicolas Peter, anggota dewan manajemen BMW AG yang bertanggung jawab untuk urusan China dan keuangan.

"Tahun depan, tiga pabrik baru atau pabrik yang ditingkatkan akan dibuka di Shenyang dan Zhangjiagang. Kami akan segera meluncurkan kendaraan listrik baterai (battery electric vehicle/BEV) BMW kedua dari Shenyang. Kendaraan tersebut adalah model seri 3 varian listrik penuh (fully electric), yang lebih memperkuat posisi China sebagai salah satu dari tiga basis produksi kendaraan energi baru teratas di dunia," imbuh Peter.

Menggaungkan inisiatif hijau China, BMW Group juga sedang menggenjot kehadiran produk BEV mereka di China. Pada 2021, volume penjualan BMW iX3 varian all-electric diperkirakan akan mencapai 20.000 unit dalam tahun penjualan penuh pertamanya.

Kemudian pada 2022, BMW akan menghadirkan lima BEV bagi pelanggannya di China, dan pada akhir 2023, BMW Group akan menawarkan sekitar 13 BEV di pasar China.

Sementara pada 2025, seperempat dari penjualan BMW di China akan berupa BEV, lanjutnya.

Grup perusahaan itu menyampaikan pihaknya telah mendirikan divisi penelitian dan pengembangan (litbang) serta jejak digital terbesarnya di luar Jerman di China, dengan tim yang terdiri dari 1.650 lebih pegawai, termasuk sekitar 600 pengembang perangkat lunak.

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2021