dinaikkan dari Waspada level 2 menjadi Siaga level 3 terhitung mulai 16 Desember 2021 pukul 23.00 WIBJakarta (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah menaikkan status Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, menjadi Siaga level 3.
"Tingkat aktivitas Gunung Semeru dinaikkan dari Waspada level 2 menjadi Siaga level 3 terhitung mulai 16 Desember 2021 pukul 23.00 WIB," kata Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono dalam keterangannya di Jakarta, Jumat
Eko menjelaskan kenaikan status itu mengingat aktivitas Gunung Semeru masih tinggi dan telah terjadi peningkatan jarak luncur awan panas guguran serta aliran lava.
Baca juga: Gunung Semeru kembali luncurkan awan panas guguran 4,5 km
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak gunung.
Terdapat empat status gunung berapi yaitu normal, waspada, siaga dan awas.
Baca juga: PVMBG kerahkan tim penghitung volume material di puncak Semeru
Kemudian, luncuran awan panas kembali terjadi pada pukul 09.30 WIB. Kejadian awan panas itu terekam alat seismograf dengan amplitudo maksimum 17 milimeter dan durasi 395 detik, namun secara visual tidak teramati karena Gunung Semeru tertutup kabut.
Sore harinya, terjadi luncuran awan panas pada pukul 15.42 WIB sejauh 4,5 kilometer dari puncak. Kejadian awan panas ini terekam alat seismograf dengan amplitudo maksimum 20 milimeter dan durasi 400 detik.
Baca juga: Badan Geologi: Tidak ada awan panas guguran hingga pukul 12.00 WIB
"Gempa vulkanik dalam dan tremor harmonik terjadi dalam jumlah yang tidak signifikan," jelas Eko.
Aktivitas awan panas guguran masih berpotensi terjadi dikarenakan adanya endapan aliran lava dengan panjang aliran dua kilometer dari pusat erupsi. Aliran lava itu masih belum stabil dan berpotensi longsor terutama di bagian ujung alirannya, sehingga bisa mengakibatkan awan panas guguran.
"Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Semeru," terang Eko.
Sementara itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan musim hujan masih akan berlangsung selama tiga bulan ke depan.
Baca juga: Puncak Semeru tertutup mendung pekat
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021