London (ANTARA News) - Tak seorang pun yang bisa bertanding melawan Novak Djokovic di lapangan tenis. Setelah menyingkirkan Andy Murray di semi final, petenis Serbia itu mengalahkan Rafael Nadal dengan skor 6-4, 6-4 untuk menjuarai Rome Master.
Bagi Djokovic, kemenangan pada hari Minggu merupakan yang ke-39 berturut-turut. Tahun ini pria bertinggi badan 187 cm itu sudah memenangi tujuh gelar dan uang senilai 3.3 juta poundsterling. Keberhasilannya bukan hanya karena kelincahannya, serangannya di "baseline" dan servis kuat, tetapi karena dietnya.
Pria berusia 23 tahun itu menderita penyakit celiac, yang artinya dia tidak bertoleransi terhadap gluten yang ditemukan pada banyak biji-bijian. Bulan lalu, Djokovic menemukan kesuksesan barunya di lapangan pada ahli gizinya, Igor Cetojevic, yang menjauhkannya dari gandum, barley dan gandum hitam.
"Dia melakukan pekerjaan bagus dalam mengubah pola makan saya setelah kami membuktikan saya alergi terhadap beberapa bahan makanan, seperti gluten," jelas Djokovic, seperti dikutip Independent.
"Itu artinya saya tidak bisa makan hal seperti pizza, pasta dan roti. Saya kehilangan beberapa kilo berat badan tetapi itu hanya membantu saya karena gerakan saya lebih tajam sekarang dan saya merasa hebat secara fisik."
Tidak seperti kebanyakan penderita celiac, Djokovic memiliki keuntungan dari mengetahui kenapa dia lebih buruk. Tidak ada pengobatan atau penyembuhan untuk penyakit itu. Perubahan dalam pola makan satu-satunya bantuan.
Djokovic merupakan penderita celiac terpopuler di dunia, bukti hidup bahwa penderita tidak hanya bisa hidup normal tetapi bisa unggul. Para penderita penyakit celiac mengalami respon auto imun terhadap gluten, protein yang terdapat dalam banyak biji-bijian, yang mengganggu usus halus, kadang-kadang menyebabkan gejala-gejala di seluruh tubuh. Penyakit ini menurun dalam keluarga.
Di Inggris diagnosa penyakit ini perlahan-lahan meningkat. Dua tahun lalu pengawas National Health Service, National Institute for Health and Clinical Excellence (Nice), menyarankan para dokter melakukan tes darah pada pasien yang memiliki gejala potensial. Daftarnya panjang dan bermacam-macam: sakit kepala, sindrom iritasi usus, kanker usus, mulut bernanah, berat badan turun, berat badan naik, ketidak suburan, oesteoporosis dini, dan terhambatnya pertumbuhan pada anak-anak.
Kebanyakan penderita celiac tidak terdiagnosa, baik karena penyakit itu tidak aktif atau karena mereka tidak tahu kenapa mereka merasa sakit. Penderita yang terdiagnosa mengalami kesulitan saat belanja dan makan di luar. Tidak memasukkan gandum dalam menu mereka, menyingkirkan pasta, roti, sereal, kue, pizza dan makanan lain termasuk "fish finger", sosis, saos dan kecap.
Makanan Yang Harus Dihindari Penderita Caliac:
- Produsen makanan, pakar industri dan penderita celiac adalah di antara sedikit orang yang memahami hanya seberapa luas biji-bijian digunakan dalam makanan olahan.
- Sebagai tambahan untuk produk gandum yang tampak seperti roti, pasta, pie, sereal, biskuit dan kue, yang diperkirakan untuk proporsi banyak dalam makanan sehari-hari, gandum juga digunakan secara luas sebagai pengisi yang murah, lapisan atau menebalkan dalam sederetan besar produk lainnya.
- Umumnya, gandum bisa ditemukan dalam sosis dan tepung roti pelapis "fish finger", sebagaimana yang digunakan untuk mengentalkan saus, termasuk kecap. Bir -terutama dibuat dari barley- dan biji-bijian berbasis alkohol juga dibatasi bagi penderita celiac.
- Pabrik spesialis yang bebas gluten menggunakan kentang, jagung atau tepung lain untuk membuat roti bebas gluten, pasta dan biskuit, yang enak bagi penderita celiac.
(ENY)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011