Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika naik 17 poin menjadi Rp8.553 per dolar dari sebelumnya Rp8.570.
Direktur Utama PT Finan Corpindo Nusa, Edwin Sinaga, di Jakarta, mengatakan rupiah masih menguat, karena pelaku masih membeli rupiah meski aksi beli itu agak berkurang.
Rupiah pada sesi pagi sempat menguat 28 poin, namun secara perlahan-lahan menurun karena pelaku memulai aksi beli terhadap rupiah, katanya.
Edwin Sinaga menjelaskan, berkurangnya aksi beli oleh pelaku pasar disebabkan oleh pelaku asing yang mengurangi minat beli karena terpengaruh oleh melemahnya saham-saham di Wall Street.
Saham-saham di bursa global itu melemah akibat laporan penjualan perumahan di AS masih menurun, ujarnya.
Menurut dia, kenaikan rupiah lebih disebabkan oleh dolar Amerika yang melemah terhadap euro.
Faktor positif itu yang mendorong pelaku pasar membeli rupiah, ujarnya.
Edwin Sinaga memperkirakan rupiah masih tetap berpeluang untuk naik lagi, karena dari internal masih cukup positif, apabila pasar eksternal juga positif maka kenaikan rupiah akan menjadi lebih besar.
"Kami optimis masih ada sisi positif dari eksternal dengan pertumbuhan ekonomi Amerika, apalagi Uni Eropa sepakat akan membantu utang Yunani dan negara-negara Uni Eropa lainnya, " katanya.
Jadi, lanjut Edwin, rupiah masih akan naik lagi hingga mencapai Rp8.500 per dolar.
"Hanya tinggal menunggu waktu saja rupiah akan dapat menuju ke sana, karena faktor positif tetap kuat," katanya.
(ANTARA)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011