Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Thailand dan Kamboja kembali membuka peluang penyelesaian konflik perbatasan kedua negara, melalui pertemuan Menteri Pertahahan Thailand Prawit Wongsuwon dan Menteri Pertahanan Kamboja Jenderal Tea Banh di Jakarta, pada Rabu sore.
"Ya kedua petinggi militer dua negara akan bertemu untuk membahas penyelesaian konflik kedua pihak," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro usai menjadi pembicara kunci pada seminar "Revitalisasi Industri Pertahanan Untuk Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi" di Jakarta, Rabu.
Sebelumnya kedua pejabat pemerintahan telah bertemu untuk membahas berbagai opsi penyelesaian konflik perbatasan yang berujung baku tembak antara militer Thailand dan Kamboja di perbatasan kedua negara pada 4-6 Februari silam.
Pembahasan penyelesaian konflik Thailand-Kamboja menjadi topik tunggal pada informal para Menlu ASEAN di Jakarta.
Menlu ASEAN yang diprakarsai Indonesia selaku Ketua ASEAN, merupakan tindak lanjut dari hasil sidang Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB). Sidang itu sebelumnya meminta Thailand dan Kamboja bekerjasama dengan ASEAN sebagai mediator untuk menuntaskan persoalan perbatasan melalui jalan damai.
Terakhir Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memfasilitasi pertemuan Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjava dan Perdana Menteri Kamboja Hun Sen pada KTT ke-18 ASEAN pada 8 Mei lalu.
Di tengah upaya negara-negara ASEAN mengimplementasikan kesepakatan yang tercantum dalam Piagam ASEAN dan proses pembentukan Komunitas ASEAN 2015, pertemuan informal para Menlu ASEAN kali ini memiliki arti yang sangat penting sebagai sebagai langkah awal untuk memperlihatkan kredibilitas ASEAN dalam menangani masalah internal kawasannya.
(R018)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011