Menurut Kepala Pusat Data Statistik dan Informasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Dr. Yulistyo Mudho MSc, dalam SOM juga dihasilkan naskah 'Tehran Inisiative' sebagai acuan seluruh negara anggota D-8 yang akan diputuskan pada 18 Mei 2011, pada pertemuan Tingkat Menteri, di Tehran, Iran, dimana Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad sebagai ketua delegasi Indonesia.
Dalam pertemuan kali ini, katanya, para negara anggota D-8 berkomitmen untuk lebih meningkatkan peran sektor swasta dalam pertemuan selanjutnya sehingga organisasi ini dapat melakukan langkah lebih nyata dalam merealisasikan hasil pertemuan ke dalam kerjasama dunia usaha.
"Pertemuan SOM merupakan tahapan untuk memutuskan seluruh pembahasan yang telah dilakukan seluruh kelompok kerja (WG) sebelum di bawa kedalam pertemuan tingkat menteri," katanya.
Ia menyebutkan, dalam kesempatan yang sama, Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad, setiba di Tehran, Iran, langsung melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, Ali Akbar Salehi, di Kantor Kementerian Luar Negeri Iran, dan Menteri Jihad Pertanian Iran, Sadegh Khalilian di Kantor Kementerian Jihad Pertanian Iran.
Pertemuan dimaksudkan untuk meminta dukungan Republik Islam Iran terhadap pencalonan Indonesia, Prof.Dr. Indroyono Soesilo sebagai Direktur Jenderal Organisasi Pertanian dan Makanan (FAO).
"Kehadiran Indroyono sebagai Dirjen FAO dapat melakukan reformasi sekaligus membantu organisasi tersebut dalam mencapai tujuannya, yaitu membebaskan dunia dari kelaparan dan kemiskinan," katanya mengutip Menteri Fadel Muhammad.
Selain itu, katanya lagi, Menteri Fadel Muhammad dan Menteri Sadegh Khalilian berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama riset kelautan dan perikanan di wilayah barat dan timur sehingga dapat meningkatkan peran kedua negara di wilayah tersebut di tengah hegemoni China dan Amerika.
Organisasi D-8 merupakan organisasi kerjasama ekonomi di antara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang dibentuk pada tanggal 15 Juni 1997 dengan anggota negara berkembang yakni Bangladesh, Indonesia, Iran, Malaysia, Mesir, Nigeria, Pakistan, dan Turki.
Organisasi D-8 dibentuk dengan tujuan meningkatkan posisi negara-negara anggota dalam ekonomi global, melindungi keanekaragaman hayati, dan menciptakan kerjasama-kerjasama baru di bidang perdagangan, meningkatkan partisipasi negara anggota dalam penentuan keputusan di tingkat internasional serta meningkatkan standar hidup warga negara anggotanya.
D-8 dipimpin oleh Sekretariat Jenderal dan saat ini bersekretariat di kota Istambul, Turki. Kini, jabatan Sekretaris Jenderal D-8 dipegang oleh Prof. Dr. Widi Agus Pratikto dari Indonesia.
(ANTARA)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011