Indonesia bersama dengan lima negara lainnya, yaitu Brazil, China, India, Korea Selatan, dan Rusia, berpotensi untuk menjadi pihak yang akan melakukan redefinisi terhadap struktur ekonomi global terutama pada tahun 2025.

Jakarta (ANTARA News) - Indonesia bersama dengan lima negara lainnya, yaitu Brazil, China, India, Korea Selatan, dan Rusia, berpotensi untuk menjadi pihak yang akan melakukan redefinisi terhadap struktur ekonomi global terutama pada tahun 2025.

Berdasarkan laporan Bank Dunia bertajuk "Global Development Horizons 2011-Multipolarity: The New Global Economy" yang diterima di Jakarta, Rabu, lebih dari separuh tingkat pertumbuhan ekonomi global pada 2025 diperkirakan akan berasal dari enam negara tersebut.

Dengan demikian, sistem moneter internasional akan menjadi tidak lagi didominasi oleh mata uang tunggal dan sebagaimana kekuatan ekonomi akan berpindah, keenam negara itu juga dinilai akan membantu mendorong pertumbuhan di sejumlah negara berpendapatan rendah.

Laporan itu menyebutkan, keenam negara tersebut bila dikelompokkan sebagai sebuah grup akan mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 4,7 persen setiap tahun antara 2011 hingga 2025.

Jumlah tersebut dinilai lebih besar dari perkiraan rata-rata pertumbuhan sejumlah negara ekonomi maju yang diperkirakan hanya akan mengalami pertumbuhan sebesar 2,3 persen pada periode yang sama.

Selain itu, masih menurut laporan Bank Dunia, negara-negara maju seperti kawasan Uni Eropa, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat, pada tahun 2025 tetap akan memegang peranan penting dalam ekonomi global.

Wakil Presiden Senior Bank Dunia, Justin Yifu Lin, mengemukakan, peningkatan pesat keenam negara itu telah mengubah pusat pertumbuhan ekonomi sehingga lebih terdistribusi di antara negara-negara ekonomi maju dan berkembang.

Karenanya, ujar dia, berbagai institusi keuangan internasional juga harus beradaptasi dengan cepat untuk mengimbanginya.

Menurut laporan Bank Dunia tersebut, negara-negara yang berpotensi meredefinisi struktur global itu masih kerap bergantung kepada adaptasi teknologi dan permintaan eksternal untuk tumbuh sehingga diimbau untuk melakukan perubahan struktural.

Hal tersebut adalah untuk mempertahankan momentum tingkat pertumbuhan yang mereka miliki melalui peningkatan produktivitas dan penguatan permintaan domestik.

Sementara negara seperti China, Indonesia, India, dan Rusia, dinilai menghadapi tantangan institusional dan pemerintahan. Sedangkan sumber daya manusia dan akses ke pendidikan juga dinilai merupakan hal yang harus diperhatikan khususnya di Brazil, India, dan Indonesia.

Sebelumnya, Direktur Oxford Business Group (OBG) Maria Merono, menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus meningkat dari tahun ke tahun dinilai mempunyai peranan penting dalam perekonomian global. (M040)

(ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011