Jakarta (ANTARA) - Marbot Masjid Assyifa di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita Jakarta Barat, Nursin (51), sebagai saksi, menjelaskan detik-detik terjadinya peristiwa pencurian uang jutaan rupiah.

Menurut Nursin, kejadian bermula ketika korban yang berjumlah lima orang tertidur di teras masjid pada Selasa (7/12). "Lima orang tidur di dekat tembok. Mereka memang menginap di teras masjid ini sejak empat hari lalu," kata Nursin saat ditemui di lokasi, Kamis.

Ketika mereka sedang tertidur lelap, pelaku masuk ke lantai dua tempat parkir dan berjalan ke teras. Pelaku kemudian mengambil tas yang berada di sekitar tempat korban tertidur, pada sekitar pukul 01.00 WIB.

Sekitar pukul 01.30 WIB, korban terbangun dan melihat tasnya sudah hilang. Korban berjenis kelamin perempuan itu langsung menangis histeris, membuat keluarga lain yang juga menginap menjadi kaget.

"Sambil menangis, korban menceritakan, ada uang sekitar Rp8 juta di dalam tas tersebut. Uang itu untuk biaya pengobatan anggota keluarganya,
kata Narsim menirukan ucapan korban.

Nursin lalu membawa korban ke meja marbot. Di sana, Nursin menyarankan korban untuk melaporkan peristiwa ini ke sekuriti rumah sakit.

Sesuai arahan Nursin, korban pun mengadukan peristiwa ini ke sekuriti. Beberapa hari kemudian, korban lalu melaporkan peristiwa tersebut ke kepolisian.

Kepala Unit Reserse Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Barat, AKP Avrilendy membenarkan, pihaknya sedang mengusut peristiwa tersebut.

Polisi sampai saat ini sudah memeriksa beberapa barang bukti seperti rekaman kamera CCTV di lokasi hingga meminta keterangan saksi pelapor, tapi belum bisa memastikan identitas pelakunya. "Kami akan maksimalkan penyelidikan untuk mengungkap pelaku," tegas Avrilendy.

Baca juga: Polisi usut kasus pencurian uang jutaan rupiah di RS Harapan Kita
Baca juga: Polisi: Tersangka terlibat pencurian di empat rumah kosong di Jakbar

Pewarta: Walda Marison
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2021