Jakarta (ANTARA) - Diplomasi Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) atau NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari meyakinkan Federasi Judo Internasional (IJF) untuk mengirim mitra latih tanding bagi atlet pelatnas Pengurus Besar Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PB PJSI).
Di sela-sela kunjungan kerja di Eropa, Okto didampingi Bendahara NOC Indonesia Tommy Hermawan Lo, Wakil Sekretaris Jenderal IV NOC Indonesia Daniel Loy dan Direktur Hubungan Internasional Lilla Hovarth bertemu dengan Presiden IJF Marius Vizer di Budapest, Hungaria.
Pada kesempatan itu, Okto menyampaikan kebutuhan yang sempat diutarakan Ketua PJSI Maruli Simanjuntak kepadanya, yakni kehadiran mitra latih tanding asing untuk judoka-judoka pelatnas.
"Kami membahas perkembangan judo dan bagaimana meningkatkan prestasi judo Indonesia. Marius setuju mengirim atlet sparring partner ke Indonesia. Kami akan membicarakan kembali kapan waktunya, tetapi pada prinsipnya Mariu sangat ingin mendukung perkembangan prestasi judo Indonesia," kata Okto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.
Baca juga: KOI minta PJSI aktif dalam organisasi judo Asia hingga dunia
Permintaan untuk mengirim mitra latih tanding merupakan lanjutan dari penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman antara KOI dengan IJF pada September lalu.
Hal itu merupakan salah satu bagian dari Indonesia Olympic Champions Program yang diusung KOI untuk mendukung pemerintah merealisasikan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
Dalam kerja sama tersebut, IJF dan KOI berkomitmen untuk membangun kerja sama mutual di bidang edukasi olahraga, aktivitas sosial, marketing dan media.
Selain itu, IJF juga akan membantu peningkatan prestasi judo melalui KOI, salah satunya dengan memberikan beasiswa kepada empat judoka, dua ke Eropa dan dua ke Jepang, untuk melakukan pelatihan intensif hingga kualifikasi Olimpiade Paris.
Baca juga: Ketua umum PB PJSI optismistis atlet judo tembus Olimpiade Paris
Selain membicarakan kebutuhan mitra latih tanding untuk judoka Indonesia, Okto menjelaskan KOI juga membahas pelung-peluang penyelenggaraan ajang berskala internasional yang dapat diselenggarakan di Tanah Air.
"Kami membahas peluang untuk mengadakan grand slam judo di Indonesia, peningkatan program pelatihan dan hal-hal lainnya. Marius juga akan datang ke Indonesia untuk melihat langsung fasilitas judo di Indonesia, termasuk pelatnas PJSI di Ciloto, Jawa Barat," ujar Okto.
Di sisi lain, Ketua PB PJSI Maruli Simanjuntak mengapresiasi kerja KOI yang telah membuka jalan ke IJF. Langkah tersebut, menurut dia, sejalan dengan misi yang diusungnya, yakni meningkatkan pamor judo Indonesia di mata dunia. Tak sekadar meloloskan atlet ke Olimpiade, tetapi juga meningkatkan kualitas pelatih hingga wasit.
"Tentu kami sangat gembira dan menyambut baik apa yang sudah dilakukan NOC. Apalagi Presiden IJF berencana datang ke Jakarta, dan semoga langkah-langkah positif yang kami lakukan ini dapat menjadi awal sukses judo Indonesia mengharumkan Merah Putih di kancah internasional," pungkas Maruli.
Baca juga: KONI lantik ketua umum dan pengurus baru PB PJSI
Baca juga: KOI jalin kerja sama dengan federasi judo internasional
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021